Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Susun Buku Berdasarkan Mood Bacaan, Kamu Gak Bosan Deh

ilustrasi memilih buku bacaan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memilih buku bacaan (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Memilih buku berdasarkan mood membantu menjaga semangat membaca tetap menyala
  • Mengelompokkan buku sesuai emosi mempercepat pencarian dan memperkuat koneksi emosional dengan bacaan
  • Susun rak buku berdasarkan mood, visual sampul, dan media membaca untuk pengalaman membaca yang lebih intuitif dan menyenangkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memilih buku yang tepat seringkali bergantung pada suasana hati. Saat sedang semangat, mungkin ingin baca sesuatu yang penuh inspirasi. Tapi di hari yang berat, bacaan ringan atau humor justru jadi penyelamat. Maka, menyusun buku berdasarkan mood bisa jadi solusi untuk menjaga semangat membaca tetap menyala.

Selain membuat rak lebih personal, cara ini juga membantu menemukan bacaan dengan lebih cepat dan tepat. Tak perlu lagi membongkar seluruh rak hanya untuk mencari buku yang sesuai dengan perasaan saat itu. Cukup lihat kategori mood-nya, dan temukan bacaan yang paling cocok. Simpel, efektif, dan tentu saja bikin pengalaman membaca jadi lebih menyenangkan.

1. Pisahkan buku berdasarkan emosi yang ingin dicari

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Mulailah dengan mengelompokkan buku sesuai dengan emosi yang ingin dirasakan saat membaca. Misalnya, buku yang memotivasi bisa dipisahkan dari buku-buku bertema reflektif atau sedih. Novel komedi, petualangan, dan kisah inspiratif bisa masuk ke rak penyemangat. Sementara itu, puisi kontemplatif atau kisah dramatis cocok ditempatkan di rak renungan.

Cara ini tidak hanya membuat pencarian buku lebih cepat, tapi juga memperkuat koneksi emosional dengan bacaan. Perasaan saat membuka rak akan terasa lebih personal dan sesuai kebutuhan. Selain itu, mood juga bisa jadi indikator untuk mencoba genre baru yang mungkin selama ini terabaikan. Dengan begitu, membaca pun tidak terasa monoton.

2. Sediakan rak bacaan untuk 'overthingking days'

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Aline Viana Prado)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Aline Viana Prado)

Hari-hari penuh pikiran butuh bacaan yang ringan dan menyenangkan. Untuk itu, sediakan rak khusus berisi novel dengan alur ringan, komik berwarna, atau kumpulan cerita pendek yang mudah diikuti. Jenis bacaan ini biasanya tidak menuntut konsentrasi tinggi, sehingga cocok dibaca sambil istirahat dari aktivitas berat.

Buku-buku bergenre slice of life, feel-good stories, atau cerita lucu bisa jadi pilihan utama. Kehadirannya seperti teman yang datang tanpa menghakimi, hanya untuk menemani dan membuat pikiran sedikit lebih tenang. Rak ini juga bisa jadi tempat kabur sebentar dari kenyataan yang penuh tekanan. Tidak perlu solusi, cukup hiburan yang menenangkan.

3. Gunakan warna sampul sebagai kode mood

ilustrasi menyusun buku berdasarkan warna (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menyusun buku berdasarkan warna (pexels.com/cottonbro studio)

Visual juga punya peran dalam menciptakan suasana hati saat memilih buku. Warna sampul bisa dijadikan kode untuk mengategorikan buku berdasarkan mood. Misalnya, sampul cerah seperti kuning atau oranye cocok untuk buku-buku yang membangkitkan semangat. Warna gelap seperti biru tua atau hitam bisa digunakan untuk buku-buku kontemplatif.

Warna pastel, seperti biru muda atau peach, sangat pas untuk koleksi yang ingin dibaca saat ingin relaksasi. Dengan sistem ini, memilih buku bisa jadi pengalaman yang lebih intuitif dan menyenangkan secara visual. Selain membantu secara fungsional, rak pun jadi lebih estetik dan rapi. Mood pun terbentuk bahkan sebelum membuka halaman pertama.

4. Gabungkan buku fisik dan e-book berdasarkan mood

ilustrasi membaca e-book (pexels.com/RF._.studio _)
ilustrasi membaca e-book (pexels.com/RF._.studio _)

Media membaca pun bisa berpengaruh pada kenyamanan, tergantung suasana hati. Kadang, membaca lewat e-book terasa lebih praktis, terutama saat bepergian atau rebahan santai. Tapi saat ingin fokus dan mendalami cerita, buku fisik mungkin jadi pilihan yang lebih pas. Maka, mengelompokkan buku berdasarkan mood bisa sangat membantu.

Kamu bisa mencoba buat kategori mood di perangkat e-book reader, dan sesuaikan dengan rak buku fisik yang ada di rumah. Kombinasi ini menciptakan fleksibilitas dalam membaca tanpa harus kehilangan arah. Bahkan ketika mood berubah mendadak, ada banyak pilihan bacaan yang sudah tertata rapi. Membaca pun jadi lebih nyaman, sesuai kebutuhan.

5. Perbarui susunan secara berkala

ilustrasi menyusun buku secara berkala (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi menyusun buku secara berkala (pexels.com/SHVETS production)

Mood dan preferensi bacaan bisa berubah seiring waktu, begitu juga dengan jenis buku yang dibutuhkan. Maka, kamu perlu menjadwalkan waktu khusus untuk memperbarui susunan rak sesuai perkembangan diri. Kami bisa melakukan sebulan sekali, atau saat merasa bosan dengan susunan yang ada.

Dengan pembaruan rutin, rak buku akan terasa selalu segar dan relevan. Buku yang sudah tidak lagi sesuai mood saat ini bisa disimpan sementara atau dipindahkan ke tempat lain. Ini juga jadi kesempatan untuk mengevaluasi apakah koleksi yang ada masih mencerminkan kebutuhan emosional saat ini.

Menyusun buku berdasarkan mood bukan hanya soal estetika, tapi juga tentang koneksi personal dengan bacaan. Cara ini membantu memilih buku dengan cepat dan sesuai suasana hati, sehingga pengalaman membaca lebih bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us