Ini Cerita Warga Tangerang yang Masih Gunakan Air Sungai Kotor
Mereka terpaksa karena sulitnya air bersih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Habsah, 52 tahun, tampak tergesa-gesa membawa pakaian kotornya ke pinggir aliran Sungai Cirarab, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten. Keluarga Habsah merupakan salah satu keluarga yang masih memanfaatkan Sumber Daya Air (SDA) sungai untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).
Sulitnya air bersih menjadi salah satu faktor warga Kampung Talang Desa Buaran Jati, masih memanfaatkan air sungai yang tampak kecokelatan dan berbau tak sedap. Apalagi aliran sungai itu masih terhubung dengan aliran utama Sungai Cirarab.
Kondisi Sungai Cirarab pun sangat memprihatinkan, masyarakat apalagi pengendara dapat dengan mudah merasakan bau tak sedap dari atas jembatan Jalan Raya Mauk. Melihat ke bawah, warna kehitaman air sungai tampak dengan jelas menutupi salah satu dari empat sungai besar yang membelah Kabupaten Tangerang.
1. Air bersih hanya bisa didapatkan dari sumur
Namun bagi Habsah dan masyarakat di wilayah pantai utara Tangerang atau Pantura, sungai merupakan bagian dari kehidupan keluarga mereka sejak dahulu kala.
"Sejak lahir, sekarang saya saja sudah 52 tahun. Sejak saat ini saya memang terbiasa menggunakan air dari sungai ini, karena air bersih dari sumur sangat sedikit," jelasnya saat ditemui IDN Times, Kamis (12/3).
Baca Juga: [FOTO] Cegah Virus Corona, Mal di Tangerang Ini Disemprot Disinfektan