TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alat Deteksi Tsunami di Perairan Banten Rusak, DPRD: Segera Diganti!

Ada potensi tsunami setinggi 20 meter

Ilustrasi buoy, alat pendeteksi tsunami (Wikimedia/Van.takacs)

Serang, IDN Times -  Sebagian alat deteksi tsunami di perairan Banten rusak. DPRD Banten pun minta agar pemerintah provinsi segera memperbaikinya. Jika tak bisa diperbaiki, maka perlu diganti. 

Kondisi itu mengkhawatirkan, utamanya setelah ada Institut Teknologi Bandung (ITB) merilis hasil kajian yang menyebut adanya potensi dan ancaman gempa bumi di wilayah Selatan Jawa, termasuk Banten. Gempa itu bisa menciptakan tsunami setinggi 20 meter. 

Baca Juga: Ada Potensi Bencana, Alat Peringatan Tsunami di Banten Tak Berfungsi 

1. Alat yang rusak segera ganti atau perbaiki

Alat deteksi tsunami, Buoy (Wikimedia.org/NOAA)

Anggota Komisi V DPRD Banten Umar Bin Barmawi berharap, Pemprov Banten segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperbaiki atau membeli alat deteksi tsunami baru untuk menggantikan yang rusak.

“Harus secepatnya diganti. Alat rusak dapat diperbaiki, maka segera diperbaiki, jangan dinanti-nanti. Kalau alatnya dapat bekerja dengan baik, bencana akan dapat diketahui sehingga masyarakat sekitar terdampak dapat melakukan antisipasi,” kata Umar Bin Barmawi, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Hadapi Potensi Tsunami 20 Meter, Banten Punya Pengalaman Mitigasi 

2. Mitigasi dan sosialisasi yang tepat menjadi kunci meminimalisasi jumlah korban jiwa dan kerugian jika ada bencana

Dampak tsunami yang pernah melanda Banten (IDN Times/Reynaldi)

Umar meminta kepada pemerintah pusat, provinsi, Pemkab Pandeglang serta Lebak dapat segera mempersiapkan diri dengan membuat langkah-langkah mitigasi yang strategis, sehingga dampak kerugian dapat diminimalisasi, termasuk korban jiwa.

“Saya sangat berharap bencana tsunami, banjir atau tanah longsor tidak ada, tapi kalau dari pemerintahnya gencar dan merumuskan kebijakan dengan tepat dan benar, maka dampak negatif dirasakan masyarakat dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Umar.

Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat di wilayah rawan bencana dapat memahami jika ada tanda-tanda bencana. “Sosialisasi dari pemerintah tentang kebencanaan saya lihat sudah cukup baik, tinggal memaksimalkan saja,” kata Umar menambahkan.

Berita Terkini Lainnya