TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Tenaga Medis RSUD Banten, Mengeluh Gaji Telat Dibayar 

Insentif bulan pertama belum dibayar penuh

ilustrasi petugas medis. Dok. ANTARA News.

Kota Serang, IDN Times - Tenaga medis kerap disebut pahlawan kesehatan karena menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien yang terpapar virus corona atau COVID-19. Namun, gelar tersebut lantas tidak menjamin hak mereka cepat dibayarkan. 

Seperti yang dialami oleh para tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten yang ditunjuk menjadi rumah sakit pusat rujukan pasien COVID-19 di Provinsi Banten.

Baca Juga: Tenaga Medis RSUD Banten Mengeluh Insentif Belum Cair 

1. Insentif tenaga medis kerap terlambat dibayarkan

Dok.Yankes RUSD Banten

Salah satu tenaga medis di RSUD Banten yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para tenaga medis RSUD Banten mengeluh insentif bulan kedua belum juga dibayarkan. Padahal, mereka dijanjikan insentif akan dibayarkan setiap tanggal 25 selama pengabdian.

Insentif sangat berarti untuk tenaga medis, utamanya untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri yang ditinggalkan bertugas. Sebab, selama bertugas dia menjalani karantina dan tak pernah bertemu dengan anak istri atau suami.

"Bulan kemarin okelah (telat) karena ada pemindahan RKUD, tapi kalau bulan ini mau alasan apalagi kalau sampai awal bulan belum kita akan gebrak," kata perwakilan tenaga medis RSUD Banten yang tak mau disebutkan namanya itu, Kamis (28/5).

Baca Juga: [FOTO] RSUD Banten yang Disulap Jadi RS Khusus Pasien COVID-19

2. Insentif bulan pertama belum sepenuhnya dibayarkan

Tenaga medis ucapkan selamat ulang tahun untuk istrinya (Facebook/Trian)

Bukan hanya telat dibayarkan, lanjutnya, bahkan insentif untuk bulan pertama belum sepenuhnya dibayarkan. Seperti tenaga perawat dari senilai Rp17,5 juta insentif yang dijanjikan, baru diterima senilai Rp10 juta.

Sebelumnya, Pemprov Banten menjanjikan insentif untuk tenaga medis per bulan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Dokter spesialis: Rp75 juta

2. Dokter umum: Rp50 juta

3. Perawat: Rp17,5-22 juta

4. Tenaga penunjang medis dan nonmedis: Rp15 juta

5. Tenaga pendukung operasional, seperti satpam, office boy: Rp5 juta 

"Yang pertama saja masih punya utang ke kita belum bayar. Waktu awal dijanjikan Rp 17,5 juta untuk perawat sih baru separuhnya dibayar. Waktu itu juga telat yang bulan kemarin aja dibayar di awal bulan ini harusnya setiap tanggal 25," katanya.

Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten

Berita Terkini Lainnya