Tak Pernah Digunakan Event, Biaya Perawatan BIS Telan Rp1 M per Bulan
Pemprov bakal alihkan pengelolaan ke swasta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Banten tengah gencar melakukan market sounding untuk menarik investor bagi Stadion Internasional Banten atau yang lebih dikenal Banten International Stadium (BIS) yang berlokasi di kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang.
Salah satu alasan percepatan pencarian investor swasta tersebut lantaran biaya pemeliharaan stadion warisan era Wahidin Halim dan Andika Hazrumy itu menelan biaya yang cukup tinggi setiap bulannya sehingga memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten.
Baca Juga: Bangun BIS, Pemprov Banten Masih Ngutang Rp678 Miliar
Baca Juga: Bandara Soetta Siapkan Jalur Khusus untuk Peserta Piala Dunia U-17
1. Biaya perawatan stadion mencapai Rp1 miliar per bulan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, biaya perawatan stadion yang diresmikan pada Mei 2022 itu mencapai 12 miliar per tahun.
Meski menelan biaya perawatan yang cukup mahal, sejak diresmikan stadion bertaraf internasional di Banten itu belum pernah digunakan event resmi--baik nasional maupun internasional. BIS bahkan tak dilirik sebagai venue untuk Piala Dunia U-17.
"Pemiliharaan masih setahun. Per bulan satu miliar, termasuk dengan tenaga-tenaga teknis dan kebersihan," kata Arlan, Jumat (3/11/2023).
Baca Juga: Pemprov Banten Akan Tawarkan Saham Bank Banten ke Kabupaten/Kota