TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Sindikat Perdagangan Orang, Imigrasi Tangerang Buat Desa Binaan

Masyarakat diberikan pengetahuan keimigrasian untuk jadi PMI

WNI yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Kamboja. IDNTimes/Istimewa

Tangerang, IDN Times - Untuk mencegah adanya korban tindak pidana perdagangan orang (TTPO) di Tangerang, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang membentuk Desa Binaan Imigrasi. Desa binaan tersebut dibentuk di tiga Kecamatan yang ada di wilayah Tangerang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Dodot Adikoeswanto mengatakan, ketiga desa tersebut berada di Kecamatan Kronjo, Kresek, dan Mekar Baru. 

"Nantinya, akan ada petugas dari Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, yang berkunjung ke desa tersebut, untuk bisa mempermudah para calon pekerja migran Indonesia, untuk memperoleh informasi serta pelayanan keimigrasian," ujar Dodot, Rabu (1/11/2023). 

Baca Juga: 7 PMI Ilegal Asal Banten Gagal Berangkat ke Timur Tengah

1. Masyarakat bakal mendapat edukasi soal prosedur imigrasi jika bekerja di luar negeri

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Dodot mengungkapkan, program tersebut bakal memungkinkan warga di desa tersebut mendapatkan informasi seputar prosedur keimigrasian jika ingin bekerja di luar negeri.

“Melalui desa binaan, kepala desa dan perangkatnya bisa memberikan pemahaman tentang keimigrasian, khususnya terkait penerbitan paspor bagi pekerja migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri,” ujarnya.

2. Di Banten, warga yang minat menjadi PMI tergolong tinggi

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Desa binaan merupakan desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi target lokasi program pembangunan masyarakat melalui pembinaan sumber daya manusia (SDM) dengan pendekatan edukasi. Dalam hal ini, SDM Desa Binaan akan dibina agar memiliki tingkat literasi keimigrasian yang lebih baik, terutama karena tingginya minat penduduk desa untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dodot mengungkap, dengan Desa Binaan Imigrasi ini, pihaknya berharap perangkat desa seperti pak camat, pak kepala desa, bisa memberikan edukasi kepada masyarakatnya. "Untuk mereka betul-betul memahami apa yang harus dilakukan kalau harus ke luar negeri, bekerja di sana, agar semua bekerja sesuai prosedural,” ujarnya. 

Sebab seperti diketahui, masyarakat desa banyak menjadi incaran sindikat untuk terjadinya perdagangan orang atau TPPO. Di luar negeri sana, karena pengetahuan mereka kurang, dikhawatirkan mereka akan dipekerjakan dengan pekerjaan dan upah yang tak layak. 

"Bahkan bisa juga masuk dalam sindikat jual beli organ manusia jaringan internasional. Untuk itu, kita bentuk desa binaan ini. Di Banten saat ini ada 46 desa, namun jumlah tersebut akan terus bertambah,” kata Dodot.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Tetap Siagakan Personel di TPA Rawa Kucing

Berita Terkini Lainnya