TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bulan Ini, Warga Suku Adat Baduy Masuk Musim Tanam Padi Huma

Apa rahasia Suku Baduy gak pernah kekurangan pangan?

Baduy (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Lebak, IDN Times - Sejumlah petani suku adat Baduy di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, mulai musim tanam padi huma atau istilah lokal disebut "ngaseuk" yang dilakukan secara serentak pada bulan Oktober-November 2020 untuk memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami hari ini mengaseuk atau menanam padi huma," kata Santa (50) seorang petani Baduy saat ditemui di lahan ladang Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak seperti ditulis Antaranews, Rabu (28/10/2020).

Baca Juga: Karena Medsos dan Laju Teknologi, Baduy Terancam Hilang Generasi

1. Saat ini, Baduy masuk kalender adat untuk bercocok tanam

IDN Times/Muhamad Iqbal

Masyarakat Baduy bercocok tanam padi huma atau padi darat di ladang dengan cara berpindah-pindah lahan agar tanamannya tumbuh subur dan menghasilkan ketahanan pangan. Saat ini, mereka memasuki kalender adat untuk bercocok tanam padi huma dan tanaman palawija serta hortikultura.

Mereka bercocok tanam di ladang dengan sistem tanam terpadu di satu kawasan dengan menanam padi huma, jagung, kacang tanah, jahe, cikur dan pisang.

"Semua tanaman itu bisa menghasilkan panen kacang dengan waktu selama tiga bulan, padi huma enam bulan, cikur, jahe delapan bulan dan pisang setahun," katanya menjelaskan.

2. Meski hanya setahun sekali, mereka tak pernah krisis pangan

Ilustrasi pertanian (IDN Times/Rochmanudin)

Petani Baduy lainnya, Tarwinah (50), mengatakan, bercocok tanam setahun dilakukan satu kali tanam sesuai dengan ketentuan adat. Selama ini, kata dia, bercocok tanam masyarakat Baduy dijadikan ketahanan pangan keluarga juga sebagian menghasilkan pendapatan ekonomi. Dan mereka hingga kini tak pernah merasakan krisis pangan.

Tarwinah bercocok tanam ladang seluas satu hektare di perbatasan dengan masyarakat luar Baduy.

"Kami sejak turun-temurun menanam padi huma dan tanaman lain di lahan darat tidak menggunakan pupuk kimia," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

Berita Terkini Lainnya