Misteri Sosok Noni Belanda di Rumah Tua Cisauk
"Dia muncul tepat di belakang saya, putih tak pucat"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Sudah hampir 10 tahun Muchlis (62), istri, dan anaknya menempati bangunan Belanda tua di Cisauk, tepatnya di tepi jalan raya dari Bogor ke arah Bumi Serpong Damai (BSD) Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Saat IDN Times berkesempatan mengunjungi kediamannya, beberapa waktu lalu, Muchlis yang berprofesi sebagai tukang jahit bercerita banyak tentang apa yang ia alami selama tinggal di bangunan tua yang sudah kosong berpuluh-puluh tahun itu. Salah satu kisahnya ketika berkenalan dengan makhluk halus penghuni bangunan tua itu.
Baca Juga: Misteri Rumah dan Bungker Tua Peninggalan Belanda di Cisauk
1. Bertemu ular siluman
Muchlis bercerita, ia bisa menempati bangunan tua yang terkenal angker itu karena tempat tinggalnya di bantaran rel kereta api (KA) dekat Stasiun Cisauk, terkena gusuran proyek double track PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dia yang memang menempati lahan milik PT KAI akhirnya harus segera mencari tempat tinggal lain. Hingga suatu ketika dia ditawari untuk menempati bangunan tua yang sudah terbengkalai puluhan tahun itu.
"Saya akhirnya ke bangunan ini, pertama kali melihat bangunan ini parah, atap semua sudah tak terurus, pohon sudah tumbuh di dalamnya, butuh Rp12 juta lebih untuk merapikannya," kata Muchlis sambil menginjak pedal mesin jahitnya.
Saat merapikan bangunan tua itu sendirian, banyak keanehan yang ia alami. Salah satunya ular yang muncul dan hilang saat dia berusaha merapikan bangunan itu.
Baca Juga: Kisah Makam Seribu Serpong, Darah dan Takbir Laskar Banten Usir NICA