Serang, IDN Times - Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, ruas jalan Maja-Citeras dan Maja-Cisoka yang menghubungkan Kabupaten Lebak, Serang dan Tangerang itu rusak karena truk angkutan angkutan Over Dimension Over Load (ODOL).
"Nah, jalan ini adalah jalan yang dilintasi oleh kendaraan-kendaraan berat, kalau yang kita kenal dengan istilah ODOL ya, sehingga ada sebagian yang rusak," kata Andra melelui siaran pers, Senin (7/7/2025).
Dia berjanji akan melakukan perbaikan jalan-jalan di wilayah Banten terutama yang menjadi kewenangan provinsi. Dimulai dari tahun ini. Menurutnya, kerusakan terparah di Maja-Citeras terjadi di sisi kiri jalan yang sering dilalui kendaraan berat bermuatan besar. Sedangkan sisi kanan relatif lebih ringan, karena volume lalu lintas lebih sedikit. Hal ini akan menjadi pertimbangan dalam perencanaan teknis agar struktur jalan lebih tahan lama.
"Karena ini jalur penting dan sering dikeluhkan masyarakat, kita prioritaskan perbaikannya tahun ini," katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengaturan lalu lintas, khususnya jam operasional kendaraan berat. Pemerintah Provinsi kini tengah berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang, Lebak dan Kabupaten Serang untuk mengurangi dampak kendaraan berat terhadap infrastruktur jalan.
"Operasional kendaraan besar yang menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menjelaskan dua ruas jalan tersebut akan diperbaiki dengan konstruksi beton bertulang menggunakan wiremesh dan mutu beton Fc’35 MPa.
Rinciannya, Jalan Maja–Citeras di Kabupaten Serang akan diperbaiki sepanjang 0,8 km dengan lebar 6–7 meter dan tebal 27 cm. Sementara Jalan Maja–Cisoka–Tigaraksa di Kabupaten Tangerang sepanjang 1,04 km dengan spesifikasi serupa.
"Proyek dimulai pada 14 Juli 2025 dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp14 miliar,” katanya.
Untuk menjaga kelancaran aktivitas warga selama proses pengerjaan, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara bertahap.
"Kami akan percepat proses penyedia jasa agar pengerjaan tidak tertunda. Dengan ini, diharapkan tingkat kecelakaan bisa ditekan dan keluhan masyarakat bisa segera teratasi,” katanya.