Apa Menu MBG di Tangsel Hari Ini?

13 Jan 2025, 15:15 WIB

Muhamad Iqbal

Ilustrasi program MBG. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Intinya sih...

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangsel hari ini menyajikan menu nasi, daging sapi teriyaki, oseng wartel dan jagung, tumis tahu putih, serta buah jeruk tanpa susu kemasan atau susu UHT.
Pemerintah ingin meningkatkan sumber daya manusia ke depannya dalam rangka menuju Indonesia emas di 2045 dengan pemenuhan gizi tercukupi dikemas dengan standar yang ada.
Kantor Komunikasi Kepresidenan menerima masukan dari berbagai pihak untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi serta menyesuaikan komposisi menu dengan kondisi daerah masing-masing.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times - Hari ini, pemerintah melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 7 sekolah di Kota Tangerang Selatan. Apa saja menu MBG di Tangsel hari ini?

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu mengungkap, menu MBG di sekolah hari ini adalah nasi, daging sapi teriyaki, oseng wartel dan jagung, tumis tahu putih, serta buah jeruk.

Menu yang tersedia di wadah berbahan stainless steel itu, tanpa susu kemasan atau susu UHT.

1. Todotua: terpenting kebutuhan gizi anak terpenuhi

Ilustrasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/1/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Todotua mengatakan, hal terpenting dari program ini adalah pemenuhan gizi tercukupi dikemas dengan standar yang ada. Sebab menurutnya, pemerintah ingin meningkatkan sumber daya manusia ke depannya dalam rangka menuju Indonesia emas di 2045.

"Program ini apapun ceritanya keinginan besar yang penting kami jalankan dulu. Bahwa dalam pelaksanaannya nanti butuh proses, tahapan dan perbaikan lain-lain itu tidak ada masalah," kata Todotua, Senin (13/1/2025).

2. Pemerintah akan menerima segala masukan terkait MBG

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sementara itu, Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati mengatakan, pihaknya masih menerima masukan dari berbagai pihak, seperti dari sekolah, masyarakat, pengamat dan siswa serta orangtua murid.

"Kami ingin mengurangi angka stunting, malnutrisi. Memang ini pertama kali diadakan di Indonesia sejak negara kita berdiri," ujarnya.

3. Masih ada yang perlu disempurnakan dari program ini

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irawati mengakui, memang sejak dilaksanakan ada beberapa yang harus disempurnakan lagi. Salah satunya adalah masukan-masukan soal menu. Menu ini referensinya adalah angka kecukupan gizi terpenuhi dengan komposisi dari nutrisi yang seimbang.

Makan bergizi gratis, lanjutnya, sudah menetapkan komposisi menu yang sudah dibuatkan referensinya. "Bahwa soal menu memang akan bervariasi. Dan ini juga akan tergantung dengan kondisi daerah masing-masing," tambahnya.