Kampung Sentral Lebak Banjir, Puluhan Warga Mengungsi

Lebak, IDN Times - Puluhan warga Kampung Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak terpaksa mengungsi karena rumah mereka maish terendam banjir, Selasa (10/8/2021).
"Semua warga yang rumahnya terendam banjir kini mengungsi, " kata Tata, Ketua Rukun Tetangga (RT) 02/03 Sentral, seperti dikutip dari Antaranews, Selasa.
Mimin (50) warga Sentral Kelurahan Rangkasbitung Barat mengatakan dirinya bersama keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat setelah tempat kediamannya itu tergenang banjir setinggi satu meter.
"Kami kebingungan, banjir hingga siang ini belum surut, " katanya.
1. Sekitar 50 rumah masih terendam air

Banjir di kampung Sentral itu dipastikan bisa berlangsung lama dan jika tidak dilakukan penyedotan sebab permukiman padat penduduk itu berada di areal persawahan. Selain itu, air tidak mengalir akibat banyak sampah da diperparah dengan kecilnya saluran drainase.
Beberapa rumah warga di kampung itu pun masih terendam air. "Kami memperkirakan sekitar 50 rumah warga di sini terendam banjir dengan ketinggian antara 20 sentimeter hingga 100 sentimeter, " kata Tata.
Menindaklanjuti soal pompa ini, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Andi Mulyadi mengungkap bahwa pihaknya bakal mengoptimalkan pompa yang ada untuk menyedot air dari lokasi pemukiman.
""Kami akan mengoptimalkan pompa untuk melakukan penyedotan air di lokasi pemukiman warga yang dilanda banjir," katanya.
2. Warga mengungsi ke rumah kerabat hingga musala

Salah satu warga Sental, Mimin (50), mengaku terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Rumahnya, tergenang air hingga ketinggian 1 meter.
"Kami kebingungan, banjir hingga siang ini belum surut, " katanya.
Hal ini diamini Tata. Dia mengatakan, warga memang ada yang mengungsi ke rumah kerabat ataupun ke musala.
3. Warga di pengungsian membutuhkan bantuan nih

Tata juga mengungkap bahwa warga korban banjir membutuhkan makanan dan kebutuhan lainnya. "Kami minta pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan bagi warga korban bencana banjir itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, petugas BPBD Andi Mulyadi jugamengaku sudah mendata korban banjir tersebut. Kebanyakan, kata Andi, warga korban banjir terjadi di Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak akibat luapan air sungai setelah dilanda hujan lebat.
Kemungkinan besar warga yang terendam banjir mencapai puluhan kepala keluarga dan terparah di Kampung Sentral, Salahur, dan Komdik Rangkasbitung. Sebab, kata dia, di daerah itu hingga kini banjir masih menggenangi rumah warga.