Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Murid SD di Setu Tangsel Diduga Keracunan Usai Santap MBG

SPPG Palmerah menyiapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ilustrasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Wajib Pakai air mineral galon untuk memasak MBG
  • Program MBG tidak hanya diukur dari banyaknya porsi yang disalurkan, tetapi juga kualitas
  • Penyebab keracunan diduga kuat dari air yang digunakan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Sejumlah murid sekolah dasar (SD) di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dilaporkan keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini menambah deretan kasus serupa yang terjadi di berbagai daerah.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, membenarkan kejadian tersebut. “Berapa orangnya lumayan, tapi jumlah pastinya saya lupa,” kata Pilar saat ditemui wartawan di lobi kantornya, Jalan Raya Maruga, Ciputat, Senin (29/9/2025).

Menurut Pilar, hasil pengecekan tim Dinas Kesehatan Tangsel menunjukkan penyebab keracunan bukan dari bahan makanan, melainkan diduga kuat dari air yang digunakan.

“Diduga tercemar bakteri Escherichia coli. Anak-anak kondisinya mual-mual,” ungkapnya.

1. SPPG wajib Pakai air mineral galon untuk memasak makanan MBG

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan (IDN Times/Muhamad Iqbal) I

Pilar menyebut Kementerian Kesehatan bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah menetapkan standar baru untuk program MBG. Salah satunya adalah kewajiban penggunaan air galon untuk memasak maupun merebus di seluruh dapur Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia.

“Makanya perlu koordinasi yang tepat antara BGN dan pemerintah daerah, supaya program ini bisa benar-benar jalan. Jangan ada ego sektoral,” tegas Pilar.

2. Program MBG tidak hanya diukur dari banyaknya porsi yang disalurkan, tetapi juga kualitas

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan
Pilar Saga Ichsan (Dok. Pemkot Tangsel)

Ia berharap kasus keracunan MBG di Tangsel maupun daerah lain tak lagi terulang. Pilar menekankan, keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari banyaknya porsi yang disalurkan, tetapi juga kualitas hasil pada anak-anak.

“Ke depan yang harus diukur adalah dampaknya, apakah tinggi badan anak bertambah pesat, atau berat badannya normal. Itu yang menunjukkan MBG benar-benar bisa menangani masalah gizi buruk,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Prakiraan Cuaca Kota Tangerang Sepekan ke Depan

30 Sep 2025, 07:33 WIBNews