Miris, Nenek di Serang Tinggal di Rumah Hampir Ambruk

Untuk makan mengharapkan bantuan dari anak dan tetangga

Serang, IDN Times - Pada usianya yang sudah menginjak 73 tahun, Mak Asmenah tinggal di rumah panggung yang sudah tidak layak huni. Bahkan rumah tempat Asmenah bernaung itu hampir ambruk.

Asmenah merupakan warga Kampung Asem, Desa Binong, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten. Kondisi rumah yang berukuran 10×4 itu memprihatinkan, dari tiga bagian ruangan rumah hanya ruangan tengah yang bisa ditempati.

Baca Juga: Nenek Sumi Tinggal Bersama Anaknya yang Lumpuh di Rumah Nyaris Ambruk

1. Mak Asmenah Khawatir rumahnya ambruk

Miris, Nenek di Serang Tinggal di Rumah Hampir AmbrukIDN Times/Khaerul Anwar

Mak Asmenah mengaku merasa khawatir dengan kondisi rumahnya kini. Pasalnya rumah peninggalan orangtua dan suaminya itu sewaktu-waktu bisa saja ambruk. Di sisi kiri rumah, satu balok kayu dan bambu dipasang sebagai penyangga. Rumah tersebut sudah miring dan hampir ambruk.

Kamar dan dapur juga sudah rusak parah. Tidak ada lagi bilik bambu dan atap yang menghalangi hujan atau teriknya panas matahari.

"Sendiri aja di sini. Udah lama (tinggal) ada puluhan tahun. Warisan dari orangtua, hak milik kalau direhab gak masalah," kata Asmenah saat ditemui di kediamannya, Senin (6/7).

2. Tidak memiliki biaya untuk memperbaiki rumah

Miris, Nenek di Serang Tinggal di Rumah Hampir AmbrukIDN Times/Khaerul Anwar

Mak Asmenah mengaku tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya.  Jangankan untuk membangun rumah, kebutuhan makan sehari-hari pun dia menunggu uluran tangan dari anak dan tetangga karena sudah tidak mampu bekerja.

Namun anaknya, yang kini tinggal bersama suaminya, tidak bisa banyak membantu karena secara ekonomi juga pas-pasan, sehingga dia memilih tetap bertahan di rumahnya meski mengancam keselamatan.

"Kalau hujan air pasti masuk ke dalam semua. Kalau hujan ya nginep di rumah anak," katanya.

3. Tidak masuk dalam program pembangunan RTLH

Miris, Nenek di Serang Tinggal di Rumah Hampir AmbrukIDN Times/Khaerul Anwar

Hingga saat ini, pihaknya belum pernah menerima bantuan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kabupaten Serang. Padahal, pegawai kecamatan hingga desa kerap datang hanya sekedar mengambil foto kondisi rumah."Difoto-foto doang sama pagawai (desa) cuma gak dibangun-bangun," katanya.

Baca Juga: New Normal, Petani Baduy Mulai Garap Ladang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya