Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Korban Bullying SMPN 19 Tangsel Meninggal, Polisi: Penyidikan Lanjut

Ilustrasi polisi (freepik.com/freepik)
Ilustrasi polisi (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Enam saksi diperiksa, termasuk keluarga dan pihak sekolah
  • Kronologi kasus: dipukul kursi, kondisi menurun, lalu meninggal
  • Hisyam dinyatakan meninggal pada Minggu pagi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang memastikan proses penyelidikan kasus dugaan perundungan terhadap siswa SMPN 19 Ciater, Muhamad Hisyam, 13 tahun, tetap berjalan meski korban meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).

Pernyataan itu disampaikan Victor saat melayat ke rumah duka keluarga korban di Kampung Maruga, Ciater, Serpong.

“Kami sudah bergerak sejak awal, bahkan sebelum ada laporan resmi dari pihak keluarga. Proses penyelidikan tetap berjalan,” ujar Victor.

1. Enam saksi diperiksa, jumlah akan bertambah

Ilustrasi Bully.
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Victor menjelaskan, penyidik sudah memeriksa enam saksi, termasuk keluarga korban dan pihak sekolah. Polisi juga telah meminta keterangan ahli medis dari rumah sakit yang menangani Hisyam sebelum dirujuk ke RS Fatmawati.

“Ada rangkaian penanganan medis sejak sebelum di RS Fatmawati. Keterangan dokter juga kami mintai untuk menguatkan kronologi,” kata Victor.

Ia menegaskan, Polres Tangsel akan melayani dan mendampingi keluarga korban secara profesional selama proses hukum berlangsung. Keluarga disebut telah siap memberikan keterangan lanjutan kepada penyidik.

2. Kronologi kasus: Dipukul kursi, kondisi menurun, lalu meninggal

Ilustrasi Bully.
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Hisyam, siswa kelas VII-6 SMPN 19 Tangsel, sebelumnya diduga mengalami perundungan pada 20 Oktober 2025. Menurut keterangan keluarga, ia dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya saat jam istirahat di kelas.

Akibat benturan tersebut, kondisi korban menurun. Ia mengalami kelemahan pada tubuh serta gangguan penglihatan sebelum akhirnya dirawat intensif di Rumah Sakit Fatmawati selama lebih dari sepekan. Kakak sepupunya, Rizky Fauzi, mengatakan Hisyam sempat bercerita bahwa ia mengalami perundungan berulang.

“Bilang kepalanya dipukul pakai kursi besi. Badannya lemas, sampai susah jalan. Matanya juga sempat rabun,” ujar Rizky.

3. Hisyam dinyatakan meninggal pada Minggu pagi

Ilustrasi Bully.
Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Hisyam dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB, Minggu (16/11/2025). Keluarga kemudian menjemput jenazah dari RS Fatmawati untuk dimakamkan di Serpong.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Banten

See More

Paramount Enterprise Genjot Transformasi Digital di Usia ke-19

16 Nov 2025, 18:26 WIBNews