Pemkot Tangerang Siapkan Aplikasi Penanganan Stunting
Petugas Puskesmas (kanan) mengukur lingkar kepala balita warga saat penimbangan di Semarang, Jawa Tengah. Pemantauan lingkar kepala menjadi indikator tumbuh kembang seorang balita, apakah mengalami stunting atau tidak (IDN TImes/Dhana Kencana)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, tengah menyiapkan aplikasi penanganan stunting yang berisi tentang data target sasaran, penanganan secara medis atau kesembuhan hingga peningkatan kualitas kesejahteraan.
"Perkembangannya bisa terpantau dalam satu aplikasi. Sehingga, semua bisa dilakukan secara lebih terperinci sesuai kondisi target yang ditangani," kata Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Tangerang Darto, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Stunting di Indonesia, Benang Kusut yang Sulit Diurai
1. Ini program yang sudah dijalankan
Salah satu keluarga dengan anak stunting di Pandeglang (IDN Times/Khaerul Anwar)Sementara itu, program yang sudah dijalankan Dinas Kesehatan dalam penanganan stunting, untuk konsumsi pangan adalah promosi dan konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak pada masa tumbuh 1.000 hari pertama kehidupan, sumplementasi gizi makro, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium dan zinc, serta fasilitas Pos Gizi.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan, Dinkes fokus dengan pemantauan pertumbuhan, pemeriksaan kehamilan gratis, pendampingan ibu hamil oleh kader Srikandi, kelas ibu hamil dan balita, Posyandu remaja, imunisasi, pemberian obat cacing.
"Dinkes juga melakukan penyuluhan bagi calon pengantin dan menyediakan sistem rujukan terintegrasi," katanya.
2.Aplikasi lahir dari kerja sama berbagai pihak
Bantuan Inalum untuk pencegahan stunting (Dok.IDN Times/istimewa)Ia mengaku keberhasilan penurunan stunting di Kota Tangerang merupakan buah dari kerja sama dengan melaksanakan program yang ada secara holistik dan terintegrasi.
"Mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), yaitu Dinkes, Disdukcapil, PDAM, Perkim, Diskominfo, Dinsos, DKP, organisasi profesi, media massa, pendidikan, universitas dan pihak swasta, semua bergerak, sadar dan menjadi tanggung jawab," katanya.
3. Angka stunting Kota Tangerang diklaim turun
ilustrasi penanganan stunting (unsplash.com/CDC)Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang mencatat, angka stunting di Kota Tangerang menurun dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022 atau turun 3,5 persen.
Baca Juga: Arief Harap Produk IKM Kota Tangerang Bisa Bersaing di Global
