3 Pelaku Pengeroyok Wartawan dan Staf KLH Menyerahkan Diri
Serang, IDN Times – Tujuh orang yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap wartawan dan staf Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, telah diamankan aparat kepolisian.
Kasus ini bermula ketika tim KLH melakukan penyegelan terhadap pabrik pengolahan limbah B3 tersebut, pada Kamis (21/8/2025). Penyegelan dilakukan karena perusahaan dinilai tidak memiliki persetujuan lingkungan yang memadai dan tetap beroperasi meski sebelumnya sudah disegel.
Insiden itu berujung ricuh hingga mengakibatkan delapan wartawan dan seorang staf Humas KLH dikeroyok oleh sekelompok orang yang terdiri dari security PT GRS, oknum ormas, serta dua anggota Brimob.
1. Tiga pelaku datang menyerahkan diri setelah sempat kabur
Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniadi, mengatakan tiga pelaku terbaru menyerahkan diri ke Polsek Jawilan pada Minggu dini hari. (24/8/2025). Mereka adalah Ajat Jatmika alias Miki, Sifaudin alias Ipoy, dan Ahmad Rijal.
“Betul, tiga orang menyerahkan diri sekitar pukul 04.00 WIB. Saat ini masih kita periksa,” katanya.
2. Empat pelaku, termasuk dua Brimob, diamankan pada hari kejadian
Sebelumnya Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengungkapkan pihaknya juga telah mengamankan empat pelaku pada malam kejadian, Kamis (21/8/2025). Mereka terdiri dari dua sekuriti internal perusahaan berinisial KA dan BA, serta dua oknum Brimob berinisial TG dan TR.
“Untuk anggota Brimob penanganannya dilakukan oleh Polda Banten, sedangkan sekuriti ditahan di Polres Serang,” kata Condro.
3. Polisi janji penegakan hukum tak pandang bulu
Condro menegaskan proses hukum akan berjalan tanpa pandang bulu. Pihaknya juga masih memburu pelaku lain yang diduga berasal dari oknum organisasi masyarakat (ormas) dan warga sekitar perusahaan.
“Identitas mereka sudah kami kantongi dan sedang dalam pengejaran. Insya Allah segera kami tangkap,” tandasnya.
Sebagai informasi, pada Februari 2025 lalu, KLH telah menyegel PT GRS akibat dugaan pencemaran lingkungan. Namun perusahaan kembali membuka segel dan beroperasi. Sehingga tim KLH yang dipimpin Deputy Gakkum, Irjen Rizal Irawan, turun langsung untuk menutup aktivitas pabrik pada Kamis, 21 Agustus 2025. Dalam proses inilah terjadi pengeroyokan terhadap jurnalis dan staf KLH.
