Mensos: Sekolah Rakyat Buka Akses Pendidikan Anak Keluarga Miskin

- SR diluncurkan bertahap karena kesiapan sarana dan prasarana
- Sekolah Rakyat masih menunggu gedung permanen hingga tahun 2026
- Kriteria siswa masuk SR adalah anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan DTSN
Lebak, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI kembali meresmikan pembukaan Sekolah Rakyat (SR) di tiga titik pada hari ini, Jumat (1/8/2025), yakni di Kabupaten Lebak (Banten), Kabupaten Ponorogo, dan Kota Pasuruan (Jawa Timur). Ketiga lokasi ini menjadi bagian dari peluncuran gelombang kedua program Sekolah Rakyat yang merupakan gagasan langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Sebanyak 37 titik, ini adalah bisa dikatakan tahap berikutnya dari 14 Juli yang lalu. 14 Juli yang lalu kami memulai di 63 titik, sekarang kami memulai di 37 titik di bulan Agustus ini. Insya Allah di September nanti akan ada 59 titik,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Atas 34 di Kabupaten Lebak.
Saifullah menyampaikan, bahwa SR dirancang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk mereka yang tidak sekolah, putus sekolah, atau belum sempat mengenyam pendidikan formal.
“Kita sudah lihat tadi situasi dan kondisinya seperti ini, inilah sesuatu yang sesungguhnya diharapkan oleh Presiden. Membuka kesempatan kepada anak-anak kita yang putus sekolah, yang tidak sekolah, yang belum sekolah untuk bisa memperoleh pendidikan yang berkualitas,” kata dia.
1. SR belum diluncurkan semua karena kendala sarana prasarana belum siap

Saifullah menambahkan bahwa secara keseluruhan, peluncuran program ini dilakukan bertahap karena menyesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana di masing-masing lokasi. Ia memastikan semua lokasi sudah siap digunakan untuk kegiatan belajar.
Dia juga berharap penyelenggaran SR itu bisa lancar. Di hari ini, imbuhnya, ada peresmian SR di tiga tempat, yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Ponorogo, dan satu lagi di Kota Pasuruan.
"Tanggal 5 nanti akan dimulai di 5 titik, dan tanggal 15 nanti berada di 29 titik. Semuanya sudah siap, sarana-prasarananya insya Allah, ditambah dengan guru, muridnya juga sudah siap, atau sesuanya juga sudah siap,” ungkapnya.
2. Sekolah Rakyat tunggu gedung permanen

Ia menegaskan, bahwa seluruh sekolah rakyat yang dibuka tahun ini masih menggunakan gedung sementara yang sudah direnovasi, sambil menunggu pembangunan gedung permanen yang direncanakan selesai pada tahun 2026.
“Semua ini adalah sekolah rintisan, yang insyaallah nanti pada tahun 2026 itu sudah ada gedung-gedung permanen yang khusus untuk Sekolah Rakyat. Sementara di sini, sifatnya sementara,” kata Gus Ipul.
3. Ini kriteria siswa yang masuk SR

Terkait penerimaan siswa, ia menjelaskan bahwa kriteria utamanya adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, berdasarkan data Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).
“Kriterianya kan sudah jelas, ya. Mereka yang berada di DTSN, yang di Desil 1, Desil 2, yaitu miskin ekstrem dan miskin,” ujarnya.