Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tarif Hotel Karantina Sekarang Bisa Dilihat di Website

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, meninjau proses kedatangan internasional di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/12/2021).

Menteri Budi memastikan adanya isu mafia karantina yang sempat heboh di media sosial (medsos), di mana ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dimintai Rp10 juta untuk karantina.

"Kami langsung memeriksa apa yang masyarakat keluhkan kemarin," kata Budi.

1. Menkes tegaskan tarif hotel sudah transparan

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Saat peninjauan tersebut, Menkes Budi memastikan tarif hotel karantina COVID-19 sudah bisa dilihat di laman quarantinehotelsjakarta. Pelaku perjalanan dari luar negeri bisa memilih dan memesan langsung hotel karantina sesuai kemampuan.

"Tarif hotel semua sudah transparan. Semua orang bisa lihat dan menggunakan sistem, jadi terkontrol," jelasnya.

Ia juga memastikan tak ada lagi antrean menuju karantina, terutama bagi PMI dan pelajar. Prosedur antrean kedatangan dari luar negeri pun telah dibuat lebih cepat, dengan sinergi antar petugas secara manual maupun sistem.

"Sekarang sudah dapat dipastikan tidak ada antrean sampai berjubel seperti beberapa waktu lalu," tuturnya.

2. Menhub tambah jumlah Damri untuk mengantar penumpang

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tak hanya Menkes, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang ikut meninjau juga memastikan tambahan armada Damri untuk mengantar pelaku perjalanan luar negeri menuju tempat karantina.

"Begitu mereka datang bisa langsung berangkat ke tempat karantina yang ditentukan," terangnya.

3. Pemerintah pertimbangkan PPLN non PMI, Pelajar, dan ASN bisa karantina gratis

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayor Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah mempertimbangkan untuk menyediakan tempat karantina gratis bagi pelaku perjalanan luar negeri yang bukan dari kategori PMI, pelajar, maupun ASN.

"Ada beberapa PPLN yang bukan PMI pelajar dan mahasiswa yang harusnya karantina di hotel. Kita carikan solusi agar tetap bisa di wisma," jelasnya.

Meski begitu, ia meminta seluruh PPLN menyadari bahwa kapasitas Wisma Atlet tak sanggup menampung seluruh WNI yang datang dari luar negeri. Ia berharap sukarela pelaku perjalanan agar karantina di hotel.

"Tim berdialog dengan PPLN yang bukan PMI dan harus karantina di hotel. Rata-rata mereka menyadari saat kembali ke Tanah Air. Mereka senang karantina di hotel," ujar Suharyanto. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Maya Aulia Aprilianti
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us