Serang, IDN Times - Seorang wisatawan asal Solo, Jawa Tengah hilang setelah terseret ombak di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Insiden yang menimpa wisatawan bernama Agus Sutiono (27).
Hingga Kamis (16/2/2023), Tim Pencarian dan Pertolongan atau SAR gabungan masih mencari Agus yang hilang sejak sehari sebelumnya.
Kepala Sub-Seksi Operasi Basarnas Banten Heru Amir mengungkap, proses pencarian wisatawan hilang di hari kedua ini berlangsung dalam kondisi cuaca tidak bagus di kawasan Pantai Anyer. Selain ombak tinggi, angin kencang disertai hujan juga terjadi di Pantai Anyer.
Namun demikian, tim SAR gabungan berupaya menyisir lokasi wisata itu ntuk menemukan korban. "Kami berharap cuaca kembali normal sehingga pencarian korban berjalan lancar," kata Heru.
Ia mengatakan, ada strategi yang ditempuh tim SAR gabungan dalam mencari wisatawan Agus itu. Tim Penyisiran, imbuh Heru, terbagi tiga search and rescue unit (SRU).
SRU pertama mencari korban dengan menggunakan perahu karet. Tim ini menyusuri area perairan dalam radius 3 kilometer (km) dari lokasi kejadian perkara.
Kemudian SRU kedua mencari korban berjalan kaki, menyusuri pesisir pantai sejauh 4 km ke arah utara. SRU ketiga mencari korban dengan berjalan kaki menyusuri pesisir pantai sejauh 4 km ke arah selatan. "Kami berharap dengan strategi itu korban dapat ditemukan," katanya.
Peristiwa wisatawan terseret ombak di kawasan Pantai Anyer itu bermula saat rombongan wisatawan itu tiba di Pantai Anyer, Cibaru, Kabupaten Serang pada Rabu (15/2/2023) pukul 13.30 WIB.
Sekitar pukul 13.45 WIB, korban bersama beberapa wisatawan lain berenang di Pantai Anyer. Tidak lama kemudian, korban terseret ombak dan tenggelam hingga belum ditemukan sampai sekarang.
Saat ini, rombongan wisatawan dari Solo, Jawa Tengah, masih menunggu upaya pencarian korban. "Kami melakukan pencarian kecelakaan laut itu sesuai SOP, dihentikan jika tidak ditemukan korban," katanya.
Tim SAR gabungan yang terlibat pencarian terdiri atas unsur Basarnas Banten, Koramil dan Polsek Anyer, Polairud dan Lanal Banten, BPBD Kabupaten Serang, BMKG Serang, Balawista, dan masyarakat setempat.