TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enam Caleg PSI Masuk Parlemen Di Banten, PSI Banten: Kami Akan Idealis

Meski masih jauh dari target kemenangan awal

IDN Times/Daruwaskita

Serang, IDN Times - Enam kader PSI yang bertarung dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2019 dipastikan lolos di Banten. 6 kader tersebut tersebar di DPRD kota dan Provinsi. Rinciannya, 4 untuk di DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), 1 DPRD Kota Tangerang, dan 1 untuk DPRD Provinsi Banten yang berasal dari Dapil 7, Kota Tangsel.

Sekretaris Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PSI Provinsi Banten, M. Hafiz Ardianto, mengatakan perolehan kursi ini masih jauh dari target awal PSI Banten yang menargetkan 4 kursi untuk DPRD provinsi, 2 kursi untuk di kota/kabupaten di luar Tangerang Raya (kabupaten Tangerang, kota Tangerang dan Tangsel).

"Tangerang Raya khususnya menjadi target besar kami, target terbesar ada di Tangsel dan kota Tangerang, namun kemarin kami juga hampir dapat kursi juga di DPRD Kabupaten Tangerang, tapi kita hanya kalah tipis dengan 98 suara," kata Hafiz kepada IDN Times, Sabtu (18/5).

Baca Juga: Ini Daftar 85 Caleg Terpilih DPRD Sulsel dari 11 Dapil

1. IPM rendah faktor utama kegagalan PSI di Banten Barat

Dok. Istimewa

Hafiz menerangkan, kegagalan di wilayah Banten Barat seperti Serang, Pandeglang, Cilegon, dan Lebak dikarenakan pengetahuan terhadap tujuan PSI masih kurang. Dan diakui Hafiz, faktor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah menjadi salah satu faktor utamanya.

"Di Tangsel itu masyarakatnya urban, lebih bisa menerima PSI dibandingkan wilayah Banten yang sebelah barat, seperti Pandeglang, Lebak, dan sebagainya karena IPM -nya masih di bawah Tangsel," kata Hafiz.

2. Banten Barat medan berat PSI melawan opini negatif

Dok. Istimewa

Bagi Hafiz, Banten Barat merupakan medan yang berat untuk PSI dalam bertarung di Pileg 2019. Kuatnya hembusan opini negatif ditambah kurangnya open mind masyarakat Banten Barat menjadi tantangan utamanya.

Meski begitu, lanjut Hafiz, para kader PSI sudah turun ke daerah-daerah tersebut mengkampanyekan visi misi para calon legislatifnya dan melawan opini-opini negatif yang bertebaran di kalangan masyarakat bawah.

"Walaupun caleg kita blusukan di sana, tapi ya masyarakat sana belum menerima kita, terserang isu hoaks juga banyak kita, seminggu terakhir sebelum pencoblosan hoaks sangat masif," kata Hafiz.

3. Kegagalan di Banten Barat juga disebabkan politik identitas dan sikap nonpopulis PSI

Dok. Istimewa

Adib menilai kegagalan PSI di wilayah Banten Barat juga disebabkan faktor konservatisme rakyat Banten wilayah Barat yang terlihat dengan kuatnya pengaruh politik identitas.

"Gagal di Banten Barat karena kebanyakan pemilih di sana masih didominasi oleh faktor politik identitas, seperti identitas agama, apalagi PSI dalam terobosan idenya banyak yang tak populis, seperti penolakan poligami, antiperda syariah. Ini jelas bertentangan dengan rasional pemilih di wilayah Lebak, Serang, Cilegon, dan Pandeglang," tukas dia.

4. PSI akan tetap idealis lawan korupsi di Parlemen Banten

IDN Times/Muhamad Iqbal

Hafiz mengatakan, meski PSI merupakan partai baru yang akan mengisi parlemen di Banten, idealisme PSI sebagai partai anak muda dan antikorupsi akan tetap dikedepankan dalam setiap kegiatan.

"Kami anak baru, kami akan tetap idealis dan juga akan melihat situasi di parlemen. Karena suara kami kecil, kami akan bergabung dengan yang sepaham dengan kami dan sekoalisi juga," tegas dia.

5. PSI jadi oase ditengah apatisme anak muda terhadap politik

Dok. Istimewa

Sementara itu, Adib Miftahul, pengamat politik dari Universitas Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang melihat kehadiran PSI di Parlemen Banten sebagai 'oase' di tengah apatisme anak muda terhadap politik praktis.

"PSI mencitrakan partai anak muda atau generasi milenial, ada semacam pembaharuan baru, bahwa anak muda harus berperan, nah ini yg dijual," kata Adib kepada IDN Times.

Baca Juga: 4 Caleg PSI Lolos ke DPRD Tangsel, Nomor HP Mereka Diserahkan ke KPK

Berita Terkini Lainnya