Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur Membaik

Benarkah karena rematik orang bisa lumpuh?

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Kondisi Aska, 52 tahun, warga Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, mulai berangsur membaik meskipun kedua kakinya masih lumpuh.

Aska sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang hingga Pemprov Banten, setelah 13 tahun hidup di gubuk ukuran 3x3 meter bersama kandang ayam.

Pemkab Tangerang terbilang cepat tanggap setelah mengetahui ada warganya yang mengalami kondisi memprihatinkan, mulai dari membangun rumah layak huni dan memberikan layanan kesehatan berupa perawatan terapi untuk Aska yang lumpuh.

Sementara itu Pemprov Banten terjun langsung melalui tim bantuan sosial (bansos) untuk lansia, meskipun hanya sebatas bantuan pangan karena Aska selama ini hanya mengandalkan makanan pemberian warga setempat.

1. Pemkab Tangerang bangun rumah dan stabilkan kesehatan Aska

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Saat ditemui IDN Times di RT 07/02 Kampung Sukasari, Desa Pabuaran Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Aska mengaku sangat senang karena gubuknya akan dibangun menjadi rumah layak huni, dan untuk sementara Aska diungsikan ke rumah tetangganya sambil menunggu pembangunan selesai selama tujuh hari ke depan.

"Saya sangat berterima kasih kepada pihak terkait terutama pemerintah dan tetangga saya, karena saya sudah diperhatikan," jelasnya.

Baca Juga: 13 Tahun Lumpuh, Pria Paruh Baya Ini Tinggal di Gubuk Bersama Ayam

2. Sempat tinggal bersama kandang ayam, kondisi Aska mulai membaik

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Pria yang biasa disapa Mang Akol itu mengatakan jika sekarang kondisinya terus membaik sejak Puskesmas Jayanti melakukan perawatan kepada tubuhnya, terutama pada rawat terapi untuk kesembuhan kaki.

"Sekarang dievakuasi di rumahnya pak Rupiah, kursi roda juga sudah turun dan tadi pagi sudah ada alat terapi. Puskesmas Jayanti sudah kontrol setiap pagi dan kondisinya sudah membaik sudah enakan," ujarnya.

3. Pemprov Banten terjunkan tim bansos lansia

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Perkembangan baik proses pembangunan rumah Aska dan proses perawatan kesehatannya ternyata juga dipantau langsung oleh tim bansos lansia Pemprov Banten. Salah satu pendamping bansos lansia Pemprov Banten Suparta mengungkapkan, secara berkala pihaknya akan mengawal bantuan pangan untuk Mang Akol karena saat ini Mang Akol masih membutuhkan pangan siap saji.

"Bantuan tunai belum karena tiap hari juga di kontrol ke sini jadi bantuan yang masuk sembako, dan kesehatannya juga seperti kaki sama tangan bisa gerak walaupun tangan sedikit gemetaran. Tadi pagi di coba duduk di kursi roda mungkin karena kelamaan berbaring kata Aska sakit jadi sekarang berbaring lagi," katanya.

4. Camat pastikan distribusi bantuan berjalan lancar

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Camat Jayanti CR Inton memastikan, jika Aska atau Mang Akol sudah mendapatkan bantuan dari Pemkab Tangerang berupa pembangunan rumah dan layanan kesehatan untuk kakinya yang lumpuh.

"Sekarang rumahnya sudah dibangun, kesehatan juga sudah ditangani oleh pak bupati dan semua sudah beres," katanya saat dihubungi IDN Times.

5. Sekda minta camat lebih rinci mendata warga miskin

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Kondisi Mang Akol yang memprihatinkan itu juga disorot Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid. Ia meminta kepada Camat Jayanti untuk lebih rinci mendata warga yang kurang mampu dan rumah tidak layak huni.

"Kami sebenarnya telah merencanakan membedah rumah warga jayanti tersebut, pada Kamis (10/10) kemarin sudah didatangi oleh Pak Camat," singkatnya.

6. Begini penjelasan soal rematik yang dapat sebabkan kelumpuhan

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Lalu apakah benar karena penyakit rematik dapat menyebabkan kelumpuhan, hingga Mang Akol tidak dapat bekerja selama 13 tahun hingga ditinggal pergi anak dan istrinya? 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi MARS mengungkapkan, penyakit rematik atau dalam bahasa medis disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit yang menyebabkan radang, dan kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun.

"Jadi secara umum biasanya rematik itu tidak bisa menyebabkan kelumpuhan, jadi nyeri yang sangat hebat saja. Tetapi kan kita tidak tahu kasusnya (Aska) itu apakah benar rematik atau engga kita belum tahu," ujarnya.

7. Dinkes: Mandi malam sebabkan rematik hanya mitos

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Hendra memastikan, nyeri yang sangat hebat itu membuat orang yang mengidap rematik tidak banyak bergerak dan bahkan malas untuk bergerak sehingga masyarakat kerap beranggapan lumpuh. Sementara untuk kelumpuhan pada Aska itu harus dipastikan sumbernya dari mana.

"Untuk mandi malam sebenarnya tidak ada hubungan dan itu hanya mitos, jadi gini rematik itu penyebabnya macam-macam. Mandi malam itu malah menyebabkan rasa nyeri semakin bertambah dan itu hanya bagi orang tertentu saja, jadi bukan berarti mandi malam itu bikin rematik," ungkapnya.

8. Penyakit rematik mayoritas terjadi di usai 40 tahun ke atas

Pemerintah Turun Tangan, Kondisi Aska Berangsur MembaikIDN Times/Candra Irawan

Penyakit rematik itu, lanjut Hendra, sebenarnya penyakit degeneratif yang terjadi karena faktor usia, jadi semua manusia yang di atas 40 tahun dipastikan terkena degeneratif itu. Artinya semakin di atas usia 40 tahun, semakin besar penyakit rematik yang di idap oleh manusia.

"Apalagi Aska sekarang usia 57 tahun dan sudah lumpuh sejak 13 tahun lalu, jadi bisa terkena rematik pada 2007 lalu tetapi tidak bisa menyebabkan kelumpuhan. Sementara untuk pengobatan rematik itu berdasarkan penyebabnya, kalau penyebabnya asam urat itu bisa diberikan obat-obat asam urat, kalau rematik karena faktor keturunan itu bisa diberi obat penghilang rasa sakit. Lalu ada juga rematik dari faktor kerusakan sendiri itu harus di operasi namun karena mahal itu bisa diberikan obat-obatan saja," ucap Hendra.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Absolut Di Kabupaten Bantul Tembus 10 Ribu Jiwa

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya