TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banten Turun 1 Strip di PON Papua, KONI: Kami Hanya Kurang Beruntung  

Banten pun gagal raih target masuk 10 besar

Atlet Layar Banten Kirana Wardojo (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Serang, IDN Times - Kontingen Banten finish di posisi ke-14 klasemen pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo mengatakan, perolehan Kontingen Banten di Papua tak jauh berbeda dengan hasil di PON 2016 Jawa Barat.

Di PON Papua 2021, Banten mencatat perolehan medali, yakni 10 emas, 15 perak dan 26 perunggu hingga klasemen akhir perolehan medali. Raihan ini pula membuat target Banten masuk 10 besar pada PON tahun ini meleset.

Baca Juga: Banten Finish di Urutan 14 Klasemen Akhir PON Papua

1. Ketua Umum KONI Banten sebut kontingen Banten hanya turun satu strip

Lifter putra Banten Rizki Juniansyah (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo mengatakan, perolehan Kontingen Banten di Papua tak jauh berbeda dengan hasil di PON 2016 Jawa Barat. Dilihat dari klasemen, Banten hanya turun satu strip, dari posisi 13 ke urutan 14. Sedangkan dari raihan emas, Banten hanya kehilangan 1 emas, dari 11 keping menjadi 10 keping.

"Sementara, perunggu kita tetap jumlahnya. Yang justru melonjak tinggi adalah raihan perak, dari 10 di Jabar menjadi 15 di Papua. Sesungguhnya dari perak-perak inilah yang kurang beruntung menjadi emas," kata Rumiah kepada wartawan, Sabu (16/10/2021).

2. Atlet Banten kurang beruntung di PON Papua

Tim atlet tarung derajat Sulawesi Selatan, yaitu: Novri, Najla dan M Fairul mengikuti nomor seni gerak gharang putra Tarung Derajat PON XX Papua di GSG Eme Neme Yauware, Mimika, Minggu (10/10/2021). PB PON XX PAPUA/Rommy Pujianto

Disampaikan Rumiah, pada gelaran PON Papua kontingen Banten dinilai hanya kurang beruntung dengan masalah teknis di lapangan, seperti dialami pada beberapa atlet Banten yang meraih perak bisa dilihat dari cabang olahraga panjat tebing, binaraga, dan judo.

Atlet panjat tebing putri Banten Rajiah Salsabilla terpeleset saat tampil di final kontra atlet Bali. Padahal Rajiah sudah memimpin dan dipastikan juara karena sempat memecahkan rekor nasional di babak semifinal nomor Speed World Record itu. Sayang, kaki kanannya salah pijak. Rajiah pun harus puas dengan perak.

Contoh lain adalah binaragawan Banten Tjie Rachmad Wijaya yang harus puas dengan perak klas +85 kg. Ofisial Banten dan beberapa provinsi lainnya melakukan aksi protes karena peraih emas dari Aceh berat badannya di bawah 85kg. Bukti berat badan atlet Aceh tak memenuhi syarat sempat viral. Sayang, semua bukti dan protes yang diajukan dimentahkan dewan hakim.

Lalu ada pejudo Banten Amanah Istiqomah di klas 52kg yang harus takluk dari lawannya Maryam Maharani dari DKI Jakarta akibat cedera lutut paska operasi. Padahal, Amanah kerap unggul dari Maryam sejak bertemu di kategori pelajar.

"Faktor-faktor non teknis inilah yang saya maksud dengan istilah kurang beruntung bagi atlet-atlet kita. Saya sedih kalau lihat perjuangan mereka harus kandas karena hal-hal seperti itu," tuturnya.

Baca Juga: Atlet Angkat Besi Banten Raih Emas di PON XX Papua

Berita Terkini Lainnya