Ajak Anak Lihat Satwa Langka di Aviary Park Indonesia Tangsel

- Menteri Kehutanan meresmikan taman konservasi satwa Aviary Park Indonesia di Tangerang.
- Aviary Park memiliki 3 tipe satwa, termasuk satwa dilindungi dan pelestarian kupu-kupu.
- Terdapat 5 ekosistem dan 10 ribu pohon ditanam untuk mendukung kehidupan satwa serta menjadi paru-paru kota.
Tangerang, IDN Times - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni meresmikan taman konservasi satwa Aviary Park Indonesia yang berlokasi di Jalan Bintaro Creative District No.15, Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Senin (24/2/2025).
Diketahui, taman konservasi seluas 5,9 hektare (ha) tersebut dulunya merupakan tempat pembuangan sampah ilegal hingga disulap menjadi taman konservasi yang berbagai macam pepohonan lebat.
"Di Indonesia, ini merupakan lembaga konservasi ke-83, dan kami berharap lembaga konservasi lain yang bisa membantu pemerintah dan anak cucu kita melihat keanekaragaman satwa aviary," kata Menteri Raja Juli.
1. Ada 3 tipe satwa di Aviary Park Indonesia

Sementara itu, Presiden Direktur PT Aviary Jaya Lestari Michael Sumampau mengungkapkan, terdapat 3 tipe satwa yang ada di aviary tersebut, yakni burung, kupu-kupu dan Artropoda.
"80 persen satwa tersebut termasuk dalam satwa dilindungi," kata Michael.
Selain itu, aviary yang dikelolanya tersebut, kata Michael juga kerap kali diminta Lembaga Balai Konservasi di Indonesia untuk menitipkan satwa korban penyelundupan. Misalnya, pihaknya pernah menerima 1.200 burung pengantin yang diselundupkan dari negara lain.
"Kondisi burung tersebut sangat memprihatinkan, bulu sudah lengket karena terkena air gula yang diberikan penyelundup, lalu ditempatkan di kandang sempit, jadi kami bersihkan dan rawat di sini," ungkapnya.
2. Aviary Park ini mengutamakan satwa dari negara tropis dan semi tropis

Michael menuturkan, Aviary Park ini mengutamakan satwa yang berasal dari negara tropis dan semi tropis. Hal tersebut, agar satwa bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ada di Tangerang Selatan.
"Kami ingin menciptakan ekosistem, sehingga menjadi tempat yang aman, nyaman, berkembang biak untuk satwa," jelasnya.
3. Selain itu, ada 10 ribu pohon yang ditanam di Aviary Park Indonesia

Untuk mendukung kehidupan satwa, sebanyak 10 ribu pohon juga ikut ditanam di kawasan Aviary Park Indonesia tersebut. Pohon yang ditanampun berbagai jenis, mulai dari pohon keras hingga pohon bambu.
"Aviary ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota, karena kami merubah lahan ini dari tempat sampah dan tidak tergunakan menjadi rimbun," tuturnya.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati suasana danau yang menjadi habitat burung-burung air, seperti pelikan, flaminggo, bebek, dan lain sebagainya. Pengunjung, juga bisa memberi makan mereka dari dekat sehingga cocok untuk mengajak anak-anak berwisata sambil mengenal satwa.
"Kami memiliki 5 ekosistem, ada gurun, padang rumput, hutan, rawa dan danau, ekosistem tersebut menyesuaikan dengan kondisi musim di Indonesia dan mendukung kehidupan satwa," ungkapnya.
4. Orangtua juga bisa mengajak anak ke pelestarian kupu-kupu

Tidak hanya burung, terdapat juga tempat pelestarian kupu-kupu yang bisa dikunjungi oleh anak-anak dari berbagai usia. Orangtua bisa mengajak anak melihat berbagai jenis kupu-kupu dari berbagai wilayah di Indonesia.
Anak-anak juga melihat proses transformasi kupu-kupu mulai dari ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu yang cantik. Terdapat juga berbagai macam serangga yang bisa dipelajari oleh anak-anak yang cocok untuk sekalian ngabuburit saat Bulan Ramadan.
"Makanya, kami ingin menjadi bird & butterfly sanctuary di Indonesia," ungkapnya.