TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertumbuhan Ekonomi Banten 2019 Lebih Rendah Dibanding 2018

Pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2020 diprediksi naik

IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Provinsi Banten mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,53 persen sepanjang tahun 2019. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan perolehan 2018 yang ada di level 5,81 persen (yoy). 

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja, seperti dikutip dari situs Antara, Rabu (11/3). 

Meski demikian, menurut Erwin, Banten mencatat pertumbuhan signifikan pada triwulan IV 2019.

Baca Juga: Harga Jahe Merah, Kunyit, dan Temulawak Melambung di Kota Serang

1. Banten catat pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di triwulan IV 2019

Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja (tengah)/Antaranews

Erwin mengatakan, perekonomian Banten tumbuh 5,90 persen pada periode triwulan IV 2019 (yoy), tertinggi ketiga setelah Yogyakarta (6,61 persen) dan DKI Jakarta (5,96 persen).

Pertumbuhan ekonomi Banten itu bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 4,97 persen (yoy).

2. Sektor industri pengolahan memberi sumbangan utama penguatan ekonomi Banten

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten ini didorong oleh menguatnya pertumbuhan di hampir seluruh sektor utama. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan terbesar disumbangkan sektor industri pengolahan yang mencapai 1,39 persen, disusul sektor konstruksi (1,02 persen) dan sektor perdagangan (0,98 persen).

Dari sisi penawaran, sektor industri pengolahan juga masih menjadi sektor ekonomi terbesar di Banten. Pangsanya 30,26 persen, diikuti sektor perdagangan 12,94 persen dan konstruksi 11,22 persen.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Banten ditopang oleh peningkatan sisi net ekspor yang tumbuh 20,6 persen (yoy) dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,03 persen. 

Baca Juga: Strategi Baru BUMN untuk Tekan Kerugian Akibat Wabah COVID-19

Berita Terkini Lainnya