Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tips Menghadapi Perbedaan Pola Asuh Anak dengan Mertua

ilustrasi kakek dan cucu (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Mengasuh anak bersama mertua memiliki tantangan tersendiri
  • Komunikasi yang baik diperlukan untuk mengatasi perbedaan pola asuh
  • Pasangan dapat menjadi jembatan komunikasi efektif antara kamu dan mertua

Mengasuh anak memiliki tantangan tersendiri, khususnya ketika kamu melakukannya bersama mertua. Tantangan kian terasa ketika ada perbedaan antara orangtua dan mertua dalam menerapkan pola asuh pada anak.

Setiap generasi memang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya dan hal ini kerap kali bisa menimbulkan konflik atau rasa tidak nyaman di dalam keluarga apabila terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

Perbedaan pola asu memang bisa mencakup berbagai hal, mulai dari kedisiplinan, pemberian makanan, hingga cara dalam menghadapi emosi anak. Untuk memastikan bahwa hubungan dengan mertua tetap berjalan dengan harmonis tanpa harus mengorbankan prinsip dalam mendidik anak, maka penting sekali bagi orangtua untuk melakukan beberapa tips berikut ini dalam menghadapi perbedaan pola asuh yang ada.

1. Kamu perlu mengomunikasikan masalah dengan jujur dan sopan kepada mertua

ilustrasi nenek dan cucu (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perbedaan pola asuh ternyata dapat menimbulkan ketegangan tersendiri apabila tidak dikomunikasikan dengan baik. Sebaiknya jangan langsung menolak atau membantah pendapat dari mertua, namun cobalah untuk selalu menjelaskan dengan cara yang sopan dan penuh penghormatan agar nantinya tidak sampai menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan kekeluargaan.

Contohnya jika mertua terbiasa memberikan makanan manis yang berlebihan pada anak, maka bisa mengatakan bahwa kamu sedang berusaha membatasi pengonsumsian gula secara berlebih, demi menjaga kesehatan si kecil. Mungkin dengan pendekatan yang lembut, maka mertua pun bisa lebih memahami dan menghormati keputusanmu, sehingga tidak sampai memaksakan kehendaknya sendiri.

2. Cari titik tengah dan buatlah kesepakatan

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Daripada terus-menerus bersikeras dalam mempertahankan cara sendiri, maka sebaiknya kamu bisa menemukan titik tengah yang mungkin dapat diterima oleh kedua belah pihak. Coba dengarkan alasan mertua dalam menerapkan metode tertentu, lalu diskusikan cara yang bisa disesuaikan dengan prinsip pengasuhanmu pada anak.

Contohnya jika mertua cenderung membiarkan anak untuk tidur larut malam, sementara kamu ingin anak memiliki waktu tidur yang teratur, maka buatlah kesepakatan bahwa di hari libur anak boleh tidur lebih lama, namun di hari biasa harus tetap mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Setidaknya melalui kompromi yang ada, maka mertua akan tetap merasa dihargai tanpa mengganggu prinsip pengasuhan yang sudah kamu tetapkan sebelumnya.

3. Libatkan pasangan sebagai penengah

ilustrasi keluarga kecil (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Pasangan sebetulnya bisa menjadi jembatan komunikasi yang cukup efektif antara kamu dan mertua, khususnya jika harus berdiskusi hal-hal yang dirasa sulit atau menegangkan. Coba biarkan pasangan menjelaskan kepada orangtuanya mengenai pola asuh pada anak dengan cara yang lebih personal dan mudah diterima tanpa menyinggung perasaannya.

Kamu bisa memberikan dukungan pada pasangan agar kamu tidak sampai merasa sendiri dalam menghadapi setiap perbedaan yang ada. Jika pasangan sejalan dengan prinsip pengasuhan yang kamu terapkan, maka mertua pun biasanya akan lebih mudah dalam menerima perubahan yang ada tanpa harus merasa tersingkir atau tersinggung dengan hal tersebut.

4. Tetap fleksibel dan jangan terlalu kaku

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Alex Green)

Walau kamu memiliki prinsip tersendiri dalam mendidik anak, namun penting agar tetap bersikap fleksibel dan terbuka mengenai setiap masukan yang diberikan oleh mertua. Ada berbagai cara yang sebetulnya mertua sarankan dan mungkin masih dianggap relevan, serta bisa diterapkan dengan sedikit penyesuaian yang ada.

Contohnya jika mertua menyarankan metode tradisional dalam merawat anak, maka kamu bisa mencari informasi lebih lanjut apakah memang metode tersebut bisa diterapkan dan bermanfaat. Selama hal tersebut tidak sampai membahayakan kesehatan atau perkembangan anak, maka tidak ada salahnya untuk sesekali mencobanya sebagai bentuk penghormatan dan upaya dalam menjaga hubungan harmonis dengan mertua.

Menghadapi perbedaan pola asuh dengan mertua memang harus dilakukan dengan tenang, meski kerap mendatangkan tantangan tersendiri. Hubungan yang baik dengan mertua sebetulnya tetap bisa dijaga tanpa harus mengorbankan prinsip pengasuhan yang sudah kamu terapkan. Carilah titik temu dan kompromikan agar tidak sampai menimbulkan konflik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us