2.837 Pekerja Migran Indonesia Mudik ke Indonesia
Tangerang, IDN Times - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengungkapkan, sebanyak 2.837 pekerja migran Indonesia pulang kampung ke Indonesia. Data tersebut berdasarkan akumulasi mulai tanggal 1-25 Maret 2025.
"Paling besar 1.700 lebih dari Arab Saudi baru dari Myanmar, Malaysia, dan sisanya beberapa negara lain termasuk Brunei," katanya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (29/3/2025).
1. 80 persen PMI tersebut nonprosedural
Sayangnya, dari 2.837 PMI yang pulang kampung tersebut, 80 persennya merupakan PMI nonprosedural yang bekerja di luar negeri tanpa menggunakan prosedur yang resmi dari pemerintah.
"Tapi karena warga kita, kami layani semua," ungkapnya.
2. Kementerian P2MI sediakan lounge untuk PMI di Terminal 3 Bandara Soetta
Menteri Karding mengungkapkan, Kementerian P2MI telah menyediakan lounge untuk PMI yang berlokasi di lantai 3 dekat parkir Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Lounge tersebut pun terbuka selama 24 jam bagi PMI yang akan mudik namun harus transit sebelum terbang ke kampung halaman.
"Jadi hari ini H-2 saya sengaja memang kita sengaja ke bandara untuk memastikan apakah balai kami betul-betul siap untuk membantu pekerjaan migran Indonesia yang pulang untuk berlebaran di kampung halaman mereka dan alhamdulillah tim kami di sini sudah siap ada 3 crew jadi 24 jam," jelasnya.
3. PMI juga bisa mendapatkan informasi di dari petugas KP2MI
Selain itu, petugas pun akan membantu memberi informasi saat PMI turun dari pesawat. Lalu, jika membutuhkan tempat untuk bermalam, maka juga akan diberikan shelter menginap.
"Seperti adanya yang sakit, kita bantu pulang dan kita rujuk ke RS Polri, lalu ada jenazah juga nanti malam itu semua dari Taiwan, nanti malam kita kirim dan sampaikan ke keluarga karena sakit," jelasnya.
Salah satu PMI yang pulang kampung, yakni Chintya Afsari (21) yang telah bekerja di Jepang. Selama 2 tahun bekerja di luar negeri sebagai caregiver lansia, Chintya akhirnya mendapatkan cuti dan bisa berlebaran bersama keluarganya di Ngawi, Jawa Timur.
"Saya sudah bekerja di Jepang dari usia 18 tahun, sekarang sudah bisa mendapatkan cuti sampai akhir Mei 2025, saat ini sedang menunggu penerbangan ke Surakarta lalu jalur darat ke Ngawi," jelasnya.
