Para Perempuan Tangguh dari Lebak, Keluar Masuk Kampung Sambil Jualan
Berjalan puluhan km, mereka ingin terlepas dari kemiskinan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Sejumlah perempuan berusaha menutup lubang kemiskinan keluarga dengan berdagang. Dengan modal yang terbilang kecil, mereka berkeliling kampung dan berjualan.
Salah satu perempuan itu bernama Rasikah. Dia dan perempuan lainnya berkeliling pada pagi hari membawa barang jualan yang kebanyakan adalah bahan makanan.
"Rebung, daun salam, daun genjer, daun sereh, tutut, dan ketimus," kata perempuan 55 tahun itu, seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/12/2022).
Bagi kamu yang tidak tahu, tutut adalah semacam keong sawah atau kerap juga disebut keong gondang. Nama Latinnya adalah Pila ampullacea.
1. Dengan modal hanya Rp30 ribu, Rasikah ingin membawa pulang Rp50 ribu
Modal Rasikah untuk berdagang tergolong kecil, Rp30 ribu saja. Namun, dari uang itu, Rasikah berharap bisa membawa pulang uang Rp50 ribu.
Pendapatan keuntungan berjualan tidak seberapa itu, namun warga Pasir Tanjung Rangkasbitung itu mengungkap, uang yang dia dapat dari jualan keliling kampung mencukupi untuk kebutuhan ekonomi keluarga dengan 6 anak.
Rasikah terpaksa ikut berjualan untuk membantu suaminya yang bekerja serabutan. Bahkan, saat ini, sang suami tengah menganggur.
Setiap hari, Rasikah berjalan hingga puluhan kilometer (km) untuk menjajakan dagangannya.
Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak