TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perajin Tahu Tempe Lebak Mogok Produksi Hingga Senin

Mereka protes atas lonjakan harga kedelai

Perajin tahu dan tempe mogok produksi (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas_

Lebak, IDN Times - Harga kedelai yang melonjak membuat perajin tahu dan tempe di Kabupaten Lebak mogok produksi. Mereka merasa berat dengan kenaikan kedelai karena membuat mereka rugi. 
 
"Kami mogok produksi selama tiga hari, sampai Senin (21/11)," kata Ketua Asosiasi Tahu Tempe Kabupaten Lebak Mad Soleh, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (19/11/2022). 

Baca Juga: Tekan Inflasi di Lebak, Bupati Iti Salurkan Bansos BBM

1. Harga kedelai kini mencapai Rp700 ribu per karung

Penyaluran kedelai bersubsidi oleh Perum Bulog ke perajin tahu dan tempe. (dok. Bulog)

Saat ini, harga sekarung kedelai seberat 50 kilogram mencapai Rp700 ribu. Padahal, sebelumnya harganya hanya RpRp420 ribu per karung. 

Mad Soleh mengungkap, pengusaha tahu tempe, pekerja, pedagang pengecer, pedagang bakulan, pengemudi hingga buruh panggul kayu bakar, menganggur akibat dampak mogok produksi tersebut.  Seharusnya, kata dia, perguliran uang dari produksi tahu tempe ratusan juta per hari, namun sekarang mereka menghentikan kegiatan produksi. 

Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak

2. Perajin mengharapkan konsumen bisa paham jika harga tempe dan tahu ikut naik

ilustrasi tempe dengan kualitas baik (commons.wikimedia.org/Ocdp)

Di sisi lain, perajin tahu tempe pun berharap konsumen dapat memahami jika perajin nantinya harus menaikkan harga satuan tahu dan tempe. Jika harga tahu tempe tidak naik, kata dia, perajin terancam bangkrut. 
 
"Kami sudah sepakat bersama perajin menaikkan Rp500/bungkus dengan isi tujuh satuan tahu," kata Soleh. 

Berita Terkini Lainnya