TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan KK di Kabupaten Tangerang Terdampak Banjir

Ada warga yang mengungsi ke musala karena rumah terendam air

Warga berjalan di tengah banjir di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang ( ANTARA FOTO/Fauzan)

Tangerang, IDN Times - Sedikitnya 1.229 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Selasa (14/3/2023). Mereka tersebar di delapan kecamatan di Tangerang. 

"Laporannya masih terus berkembang. Dari genangan banjir yang melanda pemukiman, ada beberapa sudah surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, seperti dikutip dari Antara, Rabu malam (15/3/2023).

Baca Juga: Imigrasi Tangerang Deportasi 19 WNA di Tangerang yang Bikin Onar

1. Ini dua daerah dengan jumlah warga paling banyak terdampak banjir, salah satunya Teluknaga

Petugas mengangkut warga menggunakan perahu karet di tengah banjir di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Rabu (15/3/2023) (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ujat menjelaskan, keluarga yang terdampak banjir ada di Pasar Kemis, Sindang Jaya, Teluknaga, Kelapa Dua, Sepatan, Jayanti, Sukamulya, dan Cikupa.

Untuk jumlah warga yang banyak terdampak musibah itu berada di dua kecamatan, yaitu di Pasar Kemis sebanyak 40 KK dan Teluknaga sebanyak 500 KK dari dua desa, yakni Tanjung Burung dan Tanjung Pasir.

"Kalau di utara seperti di Teluknaga, ada beberapa faktor seperti tingginya gelombang air laut bisa berpengaruh terhadap surutnya air," katanya.

Baca Juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Periuk Tangerang

2. Sebagian daerah masih tergenang banjir

Seorang bocah berjalan di tengah banjir di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/3/2023) ( ANTARA FOTO/Fauzan)

Lebih lanjut Ujat mengatakan, genangan air di beberapa wilayah kecamatan sebagian sudah surut, ada juga sebagian pemukiman yang masih tergenang banjir dengan ketinggian 5 sampai 50 centimeter (cm).

"Ketinggian air yang berada di delapan kecamatan itu paling rendah lima centimeter sampai 1 meter karena limpahan air sungai yang berdekatan dengan pemukiman warga," ujarnya.

Sementara itu, akibat dari bencana tersebut, sebagian warga ada yang mengungsi di mushala setempat dan sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing.

Berita Terkini Lainnya