TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tampung Sampah Tangsel, Teknologi TPA Serang Dinilai Sudah Ketinggalan

Teknologi yang akan digunakan sudah ditinggalkan negara maju

Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Serang, IDN Times - Sebanyak 400 ton sampah per hari dari Kota Tangerang Selatan akan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong Kota Serang. Aktivitis Lingkungan justru menyoroti kerja sama ini, utamanya dari teknologi yang kemungkinan akan digunakan Pemkot Serang. 

Rencana Pemkot Serang menampung sampah dari Tangsel dinilai berpotensi menimbulkan masalah baru jika tidak disertai perencanaan dan teknologi yang tepat. 

Baca Juga: Kota Serang Setuju untuk Tampung Sampah dari Tangsel 

Baca Juga: Warga Serpong Minta TPSA Cipeucang Ditutup

1. Berpotensi timbulkan ekologi dan bencana alam

Ilustrasi Sampah (Dok. KPNas)

Aktivis lingkungan yang juga menjabat Direktur Eksekutif Rekonvensi Bumi NP Rahadian mengatakan, TPA milik Pemerintah Kota Serang itu masih memiliki potensi terjadi bencana longsor besar dan ekologi karena hanya dijadikan sebagai penampungan. Bahkan, sejauh ini teknologi yang digunakan masih minim di TPA Cilowong.

"Jika Pemkot Serang hanya berpikir mendapatkan keuntungan ekonomi dari menampung sampah Tangsel sebanyak 400 ton itu dengan metode pengelolaan seperti saat ini, sama dengan mengundang masalah, baik ekologi maupun kebencanaan," kata Nana, Senin (25/1/2021).

Dia menilai, Pemkot Serang perlu menerapkan teknologi pengolahan sampah yang baik, misalkan yang menghasilkan sumber energi listrik.

2. Teknologi yang akan digunakan sudah banyak ditinggalkan di negara maju

Sampah Medis di TPA (Dok. KPNas)

Dia pun menyoroti teknokogi incinerator yang akan digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang untuk pengolahan sampah di TPA Cilowong ke depan. Menurut Nana, incinerator itu teknologi pengolahan sampah yang mulai ditinggalkan di beberapa negara maju karena debu bekas bakaran yang tidak terlihat, rawan akan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan, terutama terhadap anak-anak.

"Tumpukan abu bekas bakaran juga memerlukan ruang yang bisa diterbangkan angin kemana-mana, tetapi yang paling penting Pemkot Serang harus menjamin tidak ada sampah yang masuk dalam kategori B3 dari sampah Tangsel," katanya.

Baca Juga: Debat Pilkada Tangsel, Polemik Sampah di TPA Cipeucang Jadi Sorotan 

Berita Terkini Lainnya