Tampung Sampah Tangsel, Teknologi TPA Serang Dinilai Sudah Ketinggalan
Teknologi yang akan digunakan sudah ditinggalkan negara maju
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Sebanyak 400 ton sampah per hari dari Kota Tangerang Selatan akan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong Kota Serang. Aktivitis Lingkungan justru menyoroti kerja sama ini, utamanya dari teknologi yang kemungkinan akan digunakan Pemkot Serang.
Rencana Pemkot Serang menampung sampah dari Tangsel dinilai berpotensi menimbulkan masalah baru jika tidak disertai perencanaan dan teknologi yang tepat.
Baca Juga: Kota Serang Setuju untuk Tampung Sampah dari Tangsel
Baca Juga: Warga Serpong Minta TPSA Cipeucang Ditutup
1. Berpotensi timbulkan ekologi dan bencana alam
Aktivis lingkungan yang juga menjabat Direktur Eksekutif Rekonvensi Bumi NP Rahadian mengatakan, TPA milik Pemerintah Kota Serang itu masih memiliki potensi terjadi bencana longsor besar dan ekologi karena hanya dijadikan sebagai penampungan. Bahkan, sejauh ini teknologi yang digunakan masih minim di TPA Cilowong.
"Jika Pemkot Serang hanya berpikir mendapatkan keuntungan ekonomi dari menampung sampah Tangsel sebanyak 400 ton itu dengan metode pengelolaan seperti saat ini, sama dengan mengundang masalah, baik ekologi maupun kebencanaan," kata Nana, Senin (25/1/2021).
Dia menilai, Pemkot Serang perlu menerapkan teknologi pengolahan sampah yang baik, misalkan yang menghasilkan sumber energi listrik.
Baca Juga: Debat Pilkada Tangsel, Polemik Sampah di TPA Cipeucang Jadi Sorotan