Tenaga Medis RSUD Banten Mengeluh Insentif Belum Cair
Tak bisa memberi nafkah anak dan istri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Tenaga medis yang menangani pasien corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten mempertanyakan pencairan insentif yang dijanjikan Pemerintah provinsi Banten.
Sebab, insentif yang dalam kesepakatan awal cari per tanggal 25 tersebut tak kunjung diterima oleh tenaga medis.
Baca Juga: Tenaga Medis RSUD Banten Dapat Insentif Hingga Rp75 Juta
1. Sudah satu bulan setengah, insentif tak kunjung cair
Seorang Tenaga Medis RSUD Banten mengatakan, dia merupakan tenaga medis yang biasanya praktik di tempat lain. Sejak adanya COVID-19 dan RSUD Banten ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, dia diminta untuk membantu penanganan pasien di RSUD Banten.
" Ditelepon juga oleh kepala dinas untuk membantu," kata salah satu dokter yang enggan disebutkan namanya, Jumat (8/5).
Dalam awal kesepakatan tenaga medis berikut pegawai lain yang bertugas di RSUD Banten bakal mendapatkan insentif. Diinformasikan bahwa standar satuan harga (SSH) insentif yang diterima akan beragam tergantung posisinya. Misalnya, dokter akan mendapatkan insentif senilai Rp 50 juta, perawat Rp 20 juta, dan dokter spesialis Rp 75 juta.
Hingga satu bulan setengah dia menjalankan tugas, insentif yang dijanjikan belum juga diterima. "Yang saya ingin tanyakan di sini, kami sudah berjalan satu bulan setengah, kita sudah memberikan pelayanan terbaik untuk pasien," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Perawat RSUD Banten: Kerja 8 Jam Tanpa Makan Karena Pakai APD