TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tetangga Hingga Sekolah Bantu Gadis Sebatang Kara Ini

Semua gotong royong membangun rumah siswa bernama Aida

Dok. Istimewa/Wardi

Serang, IDN Times - Kisah Siti Nuraida yang hidup sebatang kara, menarik perhatian publik setelah viral. Siswa asal Pandeglang yang biasa dipanggil Aida itu pun terus menerima bantuan dari orang-orang di sekitarnya. 

Salah satu guru Aida di SMK, Wardi Kurniawan, mengungkap bahwa ada dana yang terkumpul dari teman dan pihak sekolah. Uang itu digunakan sepenuhnya untuk keperluan Aida, termasuk untuk membangun rumah gadis 16 tahun itu. 

Baca Juga: Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot 

1. Sejumlah tetangga dan pihak sekolah gotong royong membangun rumah Aida

Dok. Istimewa/Wardi

Wardi menyampaikan, saat ini pembangunan rumah Aida sudah mencapai 60 persen. Dikerjakan secara swadaya oleh tetangga dan pihak sekolah dari hasil donasi yang telah dikumpulkan.

"Untuk hasil donasi karena besok baru closing, total keseluruhan itu berapa belum kita hitung. Pembangunan rumah masih dikerjakan swadaya dan juga ada tukang khusus," katanya, Rabu (14/4/2021).

2. Warung kecil-kecilan juga akan dibuat untuk usaha Aida

Ilustrasi Toko Kelontong (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Orangtua Aida tidak meninggalkan sawah atau usaha lain yang bisa menopang hidup Aida.

Karena itu, Wardi menuturkan, pihaknya berencana akan membuatkan warung kecil-kecilan di rumah Aida sebagai usaha. Dengan demikian, pihaknya berharap Aida bisa memiliki sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Rencana kita dapat donasi berapa biaya renovasi. Kalau ada sisa, kita ada niatan buat warung kecil untuk Aida. Karena kita tanya ke tetangga gimana untuk beras selama ini, apa punya sawah, ternyata gak punya," katanya.

3. Di sekolah, Aida terkenal aktif

Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat ini, Aida duduk di bangku kelas X di sebuah SMK swasta di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Di sekolah, kata Wardi, Aida sangat aktif baik di bidang akademik, maupun ekstrakurikuler.

"Kalau ranking, kan SMK sendiri gak pakai ranking cuma untuk penilaian akademik secara teknis bagus, pinter," kata Wardi.

Baca Juga: Idap Tumor Payudara, Ibu di Pandeglang Gak Bisa Berobat ke RS 

Berita Terkini Lainnya