Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot 

Guru dan teman sekolah menggalang dana untuk Aida

Pandeglang, IDN Times - Namanya Siti Nuraida. Dia adalah seorang siswi SMK swasta di Pandeglang, Banten.

Di usia yang masih cukup muda 16 tahun, Aida harus tinggal seorang diri di sebuah rumah panggung nyaris hampir ambruk di pelosok tepatnya di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Rumah tersebut merupakan satu-satunya tempat peninggalan keluarganya. Siswi yang baru duduk di kelas X itu harus menanggung beban hidup sebatang kara tanpa didampingi orang tua.

1. Ibu meninggal saat masih kecil, ayah pergi setelah kawin lagi

Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot Dok. Istimewa/Wardi

Mulanya, gadis malang itu tinggal bersama kakak perempuannya di rumah tersebut, setelah ibunya meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Saat sang ibu meninggal, Aida masih berusia 2 tahun. 

Sang ayah lebih memilih untuk meninggalkan mereka setelah menikah lagi dengan perempuan lain.

Namun, saat Aida beranjak remaja dan sudah duduk di bangku SMP, kakak perempuannya pun memilih untuk menikah dan tinggal bersama suaminya.

Sejak saat itu, Aida harus berjuang sendiri di sebuah rumah panggung yang reyot sembari mengenyam pendidikan di sekolah hingga sekarang. Dia hidup dari uluran tangan dan bantuan dari saudara dan tetangga yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

2. Beban Aida bertambah ketika sang kakak bercerai

Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot Ilustrasi Perceraian (IDN Times/Mardya Shakti)

Di awal 2021, beban Aida bertambah setelah sang kakak menitipkan anaknya ke Aida karena kakak Aida harus merantau ke Jakarta setelah bercerai dengan suaminya. Sang kakak hanya mengirimkan uang sebesar Rp800 ribu per bulan. Dengan uang segitu, Aida harus mengatur kebutuhan hidup sehari-hari dan jajan keponakannya yang berusia 4 tahun.

Wardi Kurniawan, seorang guru di tempat Aida bersekolah mengatakan, pihaknya tidak menyangka harus berjuang tinggal sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya. Sebab, yang mereka tahu Aida adalah sosok siswi yang aktif di sekolah, baik akademik ataupun ekstrakurikuler.

"Semua tidak ada yang menyangka, di balik itu dia menyimpan begitu banyak kepedihan," kata Wardi, Jumat (9/4/2021).

3. Guru dan teman di sekolah menggalang dana untuk Aida

Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot Dok. Istimewa/Wardi

Wardi menyampaikan, memang sebetulnya pihak sekolah telah mendapat informasi bahwa Aida tinggal sendiri di rumahnya. Namun beranggapan tinggal di rumah yang layak dan tidak mengetahui bahwa kondisi sebenarnya benar-benar memprihatinkan.

Dia bercerita, saat guru-guru melakukan sosialisasi penerimaan murid baru secara dor to dor ke rumah calon siswa-siswi. Tak sengaja mereka mapir ke rumah Aida yang kebetulan letak tempat sosialisasi berada di belakang rumah.

"kita mendapati rumahnya yang tidak layak dihuni hampir roboh yah, makanya kita inisiatif untuk galang dana untuk rehaban rumah," katanya

Para guru dan rekan sekolah Aida bergotong royong patungan dan menggelar penggalangan dana melalui media sosasial." Alahmdulillah dalam satu minggu banyak yang bantu," tuturnya.

4. Guru dan warga gotong royong membangun rumah Aida

Gadis 16 Tahun di Pandeglang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Reyot Dok. Istimewa/Wardi

Wardi menyampaikan, saat ini dia bersama para guru dan warga setempat sedang bergotong royong membangunkan rumah Aida dari hasil penggalangan dana, agar dia bisa tinggal di rumah yang layak. Kini proses pembangunan sudah sampai 30 persen.

"Kita sedang melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan sehari-hari Aida ke depan, supaya Aida punya modal usaha kecil atau usaha apapun gitu dan juga untuk biaya pembangunan ini," katanya.

Baca Juga: Kini Berusia 147 Tahun, Ini Profil dan Fakta Unik Kabupaten Pandeglang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya