TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wali Murid Duga Mantan Kepala SDN 2 Lebak Gelapkan Dana PIP

Beberapa kali pencairan tidak sampai ke penerima

IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Puluhan wali murid penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Lebak, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang melakukan protes. Itu diduga dana dicairkan senilai Rp450 ribu per tahun itu diduga digelapkan mantan kepala sekolah.

Bahkan, buku rekening siswa penerima dana PIP tidak dibagikan dan disimpan oleh yang bersangkutan semasa menjabat.

Dugaan penggelapan dana untuk membiayai pendidikan itu terungkap setelah buku rekening penerima PIP dibagikan oleh kepala sekolah yang saat ini menjabat beberapa waktu lalu.

1. Dana PIP sudah dicairkan sebanyak 5 kali tapi baru menerima satu kali

IDN Times/Khaerul Anwar

Junah, salah satu wali murid mengungkapkan, dari buku rekening tersebut dirinya baru mengetahui uang bantuan pendidikan dari pemerintah pusat untuk anaknya tersebut sudah lima kali dicairkan. Padahal, dia merasa baru satu kali saja menerima dana tersebut dari pihak sekolah.

"Cair sudah lima kali (liat dibuku rekening) cuma satu kali aja nerimanya pas kelas 3 nerima 350 dipotong 100 ribu buat sekolah," kata Junah kepada wartawan, Selasa (14/5/2022).

Nasib yang sama dialami oleh puluhan wali murid yang lain. Mayoritas dari mereka mengaku baru menerima satu hingga dua kali saja. Padahal sudah ada beberapa kali pencairan dari bank.

2. Ada wali murid tidak tahu anaknya jadi penerima PIP

IDN Times/Khaerul Anwar

Bahkan ada salah satu wali murid, bernama Amalia tidak mengetahui anaknya menjadi salah satu penerima PIP. Sebab, selama ini dirinya tidak pernah menerima dana tersebut.

"Rekening diantar setelah ibu-ibu rame demo (dugaan penggelalapan PIP) ke sekolah. Itu juga ibu-ibu yang nganterin," katanya.

Dari sana dirinya baru mengetahui bahwa anaknya yang saat ini duduk di kelas 5 SDN Lebak 2 tersebut terdaftar menjadi peserta PIP dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

"Di rekening ada catatan pencairan Rp450 ribu. Saya sama sekali gak tahu, kita gak menerima," katanya.

3. Dana diberikan dipotong

IDN Times/Khaerul Anwar

Ditempat yang sama, Juleha salah satu wali murid menuturkan, jumlah uang yang diberikan oleh pihak sekolah saat pencairan tidak diterima secara penuh. Dari Rp450 ribu uang yang seharusnya diterima, mereka hanya menerima Rp300 ribu saja.

Sementara sisanya Rp150 ribu dipotong pihak sekolah. Dengan alasan untuk kebutuhan sekolah dan biaya bank.

Itupun dari lima kali pencairan, kata Juleha, anaknya baru menerima uang bantuan PIP tiga kali saja. "Setiap pencairan kan 450 kan dipotong 150 yang 50 buat bank dan 100 buat guru-guru katanya," tuturnya.

Mereka mengaku telah mendatangi sekolah dan mempertanyakan hal tersebut. Sudah ada beberapa kali pertemuan termasuk telah menghadirkan oknum mantan kepala sekolah namun hingga saat ini belum menemukan titik temu atau pertanggungjawaban.

Baca Juga: Embung Dongkrak Produktivitas Pertanian Petani Lebak

Berita Terkini Lainnya