TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Banten yang Meninggal Karena COVID-19 Bertambah Jadi 4 Orang

Semua warga Tangerang Raya

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kota Serang, IDN Times - Warga Banten yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona atau COVID-19 kembali bertambah satu orang. Dengan adanya penambahan satu korban tersebut total ada empat warga Banten yang meninggal akibat idap virus SARS-CoV-2. 

Satu korban meninggal merupakan warga Tangerang Selatan. Jadi total ada tiga warga Tangerang Selatan yang meninggal, satu korban lagi merupakan warga Kota Tangerang.

Baca Juga: Warga Banten yang Meninggal Akibat COVID-19 Bertambah Jadi 3 Orang

1. Alasan perbedaan data pusat dengan provinsi mengenai jumlah kasus COVID-19 di Banten

idntimes.com

Berdasarkan data pemerintah pusat ada sebanyak 43 warga Banten yang positif corona. Jumlah tersebut menempatkan Banten menjadi daerah ketiga terbanyak setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Namun jika mengacu kepada situs situs infocorona.bantenprov.go.id jumlah warga Banten yang mengidap virus corona hanya sebanyak 34 orang.

Dikonfirmasi soal perbedaan data tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten Ati Pramudji menjelaskan, pihaknya hanya mendata pasien COVID-19 yang tercatat atau berdomisili di Banten.

"Kami juga harus memilah data yang dikasih pusat kami harus melakukan tracing, apakah benar warga Banten atau bukan ketika memang warga Banten karena kami asas domisili kalau bukan warga Banten kami tidak akan masukan dalam data,"kata Ati saat dikonfirmasi, Senin (23/3).

Baca Juga: Jadi Nama Rumah Sakit Pusat Infeksi, Siapa Sulianti Saroso?

2. Pemda tidak memiliki kewajiban untuk menginformasikan data

Ilustrasi (IDN Times/Aji)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten tersebut menuturkan, kewajiban pemerintah daerah adalah untuk mencari sumber penularan, melacak jejak kontak pasien positif, dan memutus rantai penularan. Pemprov, menurut dia, tidak wajib menginformasikan jumlah atau korban yang telah terpapar COVID-19.

"Semua data itu berasal dari pusat daerah itu menunggu data itu dikirim dari pusat tujuan data yang dikirim pusat ke provinsi itu bukan untuk menginformasikan tapi untuk melakukan trecing kontak agar secepatnya memutuskan kontak dan penularan bukan menginformasikan ke masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Berapa Lama Sih Virus Corona Bertahan di 10 Benda Berbeda Ini?

Berita Terkini Lainnya