TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masuk yang Tersibuk, Ini 6 Fakta Bandara Soekarno-Hatta

Versi lembaga analisis penerbangan global (OAG) di Inggris

Calon penumpang mengantre untuk check in di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (17/12/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi lalu lintas angkutan udara sebanyak 2,1 juta penumpang pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2021 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Tangerang, IDN Times - Bandara Internasional Soekarno-Hatta kini menjadi salah satu bandara utama Indonesia. Gak heran, bandara dengan kode internasional CGK itu masuk daftar bandara tersibuk, di Asia bahkan dunia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga analisis penerbangan global (OAG) yang berbasis di Inggris, pada Februari 2021, Soekarno-Hatta termasuk ke dalam 10 besar rute domestik tersibuk di dunia berdasarkan kapasitas kursi penerbangan yang tersedia.

Berikut enam fakta lainnya yang wajib kamu tahu mengenai Bandara Soekarno-Hatta, seperti yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Namanya diambil dari dua proklamator Indonesia

Wikipedia

Ya bandara ini mengambil nama Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno dan Mohammad Hatta. Soekarno dan M Hatta. Keduanya juga merupakan proklamator bangsa ini. 

Soekarno dan Mohammad Hatta membacakan naskah Proklamasi pada 17 Agustus 1945. Seperti yang kamu tahu, tanggal ini kemudian diperingati Bangsa Indonesia sebagai Hari Kemerdekaan RI. 

Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Operasikan  Mobile Laboratory Biosafety 

2. Bandara Soetta mulai dibangun tahun 1975

IDN Times/Instagram Bandara Soekarno-Hatta

Berdasarkan data dari website angkasapura2.co.id, pada akhir Maret 1975, berbagai pihak terkait menyetujui rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik, dan 1 terminal Haji di Bandara Soekarno-Hatta.

Terminal domestik yang direncanakan dibangun bertingkat 3 dibangun antara tahun 1975 hingga 1981 dengan biaya sekitar dari US$465 juta, termasuk apron yang dibangun antara tahun 1982 hingga 1985 yang menelan biaya US$126 juta. Saat itu proyek terminal baru tersebut masih diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIA-C).

Untuk meneruskan pembangunan, Pemerintah Indonesia menandatangani kontrak senilai Rp384,8 miliar pada 1 Desember 1980. Dana diambil sebagian dari APBN dan sebagian lagi Sumbangan dari pemerintah Prancis.

3. Dirancang oleh arsitek asal Prancis

IDN Times/Dok. Instagram Bandara Soekarno-Hatta

Desain dari Terminal 1 dan Terminal 2 di Bandara Soekarno-Hatta saat awal dibangun dibuat oleh arsitek asal Prancis, Paul Andreu. Arsitek ini juga yang merancang Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Prancis loh.

Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu. Itulah mengapa Terminal 1 dan Terminal 2 bernuansa bata merah.

4. Bandara Soetta mulai beroperasi pada tahun 1985 menggantikan Bandara Kemayoran

IDN Times/Dok. Instagram Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai beroperasi pada tahun 1985 menggantikan Bandara Kemayoran yang tak lagi beroperasi dan Bandara Halim Perdana Kusuma yang dialihfungsikan hanya untuk penerbangan charter dan militer.

Pada awalnya, Bandara Soekarno-Hatta hanya memiliki satu Terminal yakni Terminal 1 yang terdiri dari 3 sub Terminal yakni 1A, 1B, dan 1C.

Sementara Terminal 2 mulai dioperasikan pada tahun 1992 yang juga memiliki 3 sub Terminal yakni 2D, 2E, dan 2F yang melayani penerbangan domestik dan internasional.

5. Terminal 3 mulai dibangun tahun 2009

Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Berbeda dari dua Terminal terdahulu, Terminal 3 mengadopsi arsitektur yang mengusung konsep eco-friendly dan modern. Dimana, mayoritas dinding terbuat dari kaca transparan, bukan lagi bata merah. 

Terminal 3 mulai dibangun pada tahun 2009 dan diresmikan pada tahun 2016 oleh memiliki panjang bangunan 2,4 kilometer dan disebut sebagai salah satu terminal dengan teknologi canggih di Asia Tenggara. 

Baca Juga: Bandara Soetta Diklaim Jadi Salah Satu Bandara Teraman dari COVID-19

Berita Terkini Lainnya