Korban Pelecehan Pembina Pramuka Tak Pernah Dapat Pemulihan Trauma
Hal itu karena ketidaktahuan korban saat itu
Intinya Sih...
- Mantan pembina Pramuka di sebuah SMP di Tangsel, Muhamad Raa menyebut tak ada pendampingan psikologi bagi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh HDW tahun 2010.
- Kasus pelecehan seksual terhadap belasan korban hanya selesai dengan pemberian sanksi kepada HDW, tanpa penanganan trauma atau pelaporan ke pihak berwenang.
- HDW dinonaktifkan dari SMKN 5 Kota Tangerang Selatan setelah aksi protes siswa dan akan mendapatkan keputusan resmi terkait kasus tersebut.
Tangerang, IDN Times - Mantan Pembina Pramuka di sebuah SMP di Tangsel, Muhamad Raa menyebut, tak pernah ada pendampingan psikologi kepada belasan korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh HDW tahun 2010. Kala itu, menurut Raa, HDW menjadi pembina Pramuka di sekolah itu.
"Tidak pernah ada penanganan trauma korban dari kwarcab maupun ranting, tidak ada dari psikologisnya," kata Raa saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (23/9/2024).
Menurutnya, kasus itu hanya selesai sampai pemberian sanksi kepada HDW, kala itu, yakni tak boleh membina Pramuka dan mengajar di sekitar Kecamatan Ciputat Timur.
Pembina Pramuka HDW mencuat setelah ada unggahan viral dari akun Instagram @boimbomi dan sempat di-repost berbagai akun.
Dalam unggahan tersebut, pemilik akun itu mengaku marah besar mendengar adanya orang yang diduga predator seks justru malah diberi penghargaan di organisasi tersebut.
"Pada 2010 kami dikejutkan dengan pengakuan adik-aduk binaan kami di **** * Kota Tangerang Selatan, beberapa orang mengalami pelecehan seksual dari pembina kami (HDW)," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Viral, Pembina Pramuka di Tangsel Diduga Lecehkan Siswa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.