Cerita Anak Koin dari Merak, Menyambung Nyawa Demi Recehan
Anak koin kerap lakukan aksi terjun ke laut dari kapal feri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilegon, IDN Times - Menjadi anak koin, diakui Arief dan Andika, bisa mendatangkan pendapatan yang lumayan, meski berbahaya. Ya, pekerjaan ini bisa meembuat mereka kehilangan nyawa.
Anak koin adalah mereka yang melakukan pertunjukkan loncat bebas mengejar uang yang dilemparkan penumpang dari kapal feri yang sedang bongkar muat di Pelabuhan Merak, Cilegon.
Dua bocah berusia 17 tahun ini sudah menggeluti kegiatan ekstrem ini sejak usia 13 tahun. Meski kematian membayangi saat melakukan aksi, mereka tetap nekat dengan dalih ingin membantu perekonomian keluarga dan bisa mandiri untuk sekadar uang jajan mereka.
"Sekali sehari paling gede Rp200 ribu paling kecil Rp20 ribu. Lebih banyak kecilnya, tapi," kata Arief dan Andika ditemui di pelabuhan Merak, Selasa (18/4/2023).
1. Orangtua tak melarang, karena pekerjaan itu membantu keuangan keluarga
Arief merupakan remaja putus sekolah. Dia mengaku, berburu recehan dengan menceburkan diri ke laut dari atas kapal feri merupakan salah satu mata pencarian. Terlebih saat musim mudik lebaran, jumlah penumpang akan lebih banyak dari biasanya, sehingga potensi mereka mendapat yang pun meningkat.
Sementara Andika, menjadikan kegiatan ini untuk sekadar mencari uang jajan dan membantu ekonomi orangtuanya.
"Orangtua tahu kok. Selagi buat jajan mah gapapa, kan kata ortu. Bantu juga kalo ada lebihan (penghasilan)," kata mereka.
Baca Juga: Kendaraan Pribadi Mendominasi Pelabuhan Merak - Ciwandan