TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Banyak yang Tahu, Tradisi Baju Lebaran Dimulai di Banten Loh

Dimulai pada era Kesultanan Banten

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Serang, IDN Times - Beberapa hari terakhir, berita membeludaknya pengunjung pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat menghiasi media massa. Pasar grosir terbesar di Indonesia itu dikerumuni para pemburu baju baru untuk lebaran atau diborong para pedagang baju baru untuk seterusnya mereka pasarkan di daerahnya masing-masing.

Tradisi beli baju lebaran ini sudah melekat banget dengan mayoritas rakyat Indonesia yang kebanyakan beragama Islam.

Tapi sudah pada tahu belum, sejarah awal mula tradisi membeli atau memakai baju baru di Hari Raya Idul Fitri yang hadir di bulan Syawal pada kalender tahun Islam ini ternyata berawal dari Banten?

Nah langsung saja simak ulasan singkat sejarah baju baru di lebaran.

Baca Juga: [FOTO] Masjid Agung Kesultanan Banten Dipadati Pengunjung

1. Tradisi baju baru di lebaran dimulai tahun 1596 di Banten

Ilustrasi saat pasukan Kesultanan Banten menyerang Pangeran Kesultanan Mataram pada tahun 1619 .Koninklijke Bibliotheek

Diketahui bersama, tradisi dan budaya adalah kebiasaan yang disepakati bersama dalam kumpulan masyarakat. Tradisi biasanya selalu ada yang memulai kemudian disepakati dan terus dilanjutkan keberlangsungannya.

Pendeknya, ada yang memulai tradisi beli baju lebaran ini. Marwati Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam bukunya berjudul Sejarah Nasional Indonesia mencatat, tradisi membeli barang baru dimulai sejak 1596 di Banten.

Baca Juga: Pangeran Wiraguna, Arsitek Menara Banten Asal Tionghoa

2. Tradisi itu erat kaitannya dengan kerajaan Islam di Banten

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Abad itu, wilayah Banten berada dalam kekuasaan Kesultanan Banten yang merupakan Kerajaan Islam. Agama dan kebudayaan Islam menjadi ruh masyarakat Banten saat itu bahkan hingga saat ini.

Dahulu saat masa kesultanan menjelang Lebaran, mayoritas penduduk Banten sibuk mempersiapkan baju baru. Kebanyakan mereka berasal dari kalangan kerajaan.

Bagaimana dengan masyarakat biasa? Mayoritas orang awam kala itu hanya menjahit baju sendiri untuk dipakai di Hari Raya.

Berita Terkini Lainnya