TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Hasil Investigasi Pria di Tangerang yang Meninggal Usai Vaksinasi

Hasil rapid antigen pada Joko Susanto adalah negatif

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kota Tangerang, IDN Times - Komite Daerah (Komda) Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI) Provinsi Banten merilis hasil investigasi kematian Joko Susanto, warga RT 03 RW 03, Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Sebelumnya, Joko diduga meninggal usai menerima vaksinasi COVID-19.

Rilis tersebut ditandatangani oleh Ketua Komda KIPI Banten Edison P Saragih dan Sekretarisnya Arief Budiman. Dalam laporan itu, Joko disebut menderita demam dan batuk, sebelum akhirnya meninggal dunia. 

Baca Juga: Warga Meninggal Usai Vaksinasi, Begini Penjelasan IDI Kota Tangerang 

1. Demam dan batuk Joko Susilo diduga karena bakteri di saluran pernapasan

IDN Times/Muhammad Iqbal

Pada rilis itu disebutkan, demam dan batuk pada pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi COVID-19. Gejala demam dan batuk yang timbul setelah vaksin dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan atau virus pada saluran pernapasan.

Kondisi pasien dapat mengalami perburukan dikarenakan adanya komorbiditasi hipertensi. Upaya penapisan infeksi COVID-19 telah dilakukan dengan hasil rapid antigen negatif.

"Data pemeriksa medis belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir terkait suatu penyakit tertentu," tulis rilis Komda PP KIPI Banten yang diterima IDN Times, Rabu, (30/6/2021).

2. Hasil kajian, kematian Joko Susilo tak dapat disimpulkan

(Ilustrasi) antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Penyebab kematian yang terjadi delapan hari setelah vaksinasi tidak dapat disimpulkan. Lantaran pasien sudah meninggal saat dibawa ke rumah sakit dan tidak dilakukan autopsi.

Berdasarkan hasil kajian secara hibrid pada tanggal 25 Juni 2021, Komisi Nasional (Komnas) PP KIPI, KIPI yang terjadi adalah suatu coincidence (kejadian kebetulan yang terjadi setelah vaksinasi tidak terkait dengan produk vaksin, kesalahan produser vaksinasi ataupun kecemasan karena vaksinasi COVID-19).

"Serta belum dapat di klarifikasi (unclassifiable)," tulis rilis ini.

Baca Juga: Warga Tangerang yang Meninggal Usai Vaksinasi Tak Akan Diautopsi 

Berita Terkini Lainnya