TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Venesia, JPU: Ada 3 Komponen Gunakan UU Perdagangan Orang

Venesia disebut programkan pemeriksaan organ wanita para LC

IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang Selatan, IDN Times - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut, ada beberapa komponen yang membuktikan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terjadi di Executive Karaoke Venesia BSD. 

Pertama, penerimaan korban bekerja oleh Venesia. Kedua, faktor kesulitan ekonomi yang dialami korban hingga mau bekerja di Venesia. Terakhir, adanya eksploitasi seksual dengan adanya layanan hubungan badan dari para korban, yakni pemandu lagu atau ladies companion (LC).

Hal tersebut disampaikan para JPU dalam sidang lanjutan kasus tersebut dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (10/5/2021).

Baca Juga: Pakar Hukum: Pemilik Venesia Harus Dimintai Tanggung Jawab

Baca Juga: Kasus Venesia, Saksi Ungkap Sistem Voucher Layanan Prostitusi

1. Ada 4 saksi yang dihadirkan dalam sidang kali ini

IDN Times/Muhamad Iqbal

Pada sidang kali ini, Jaksa menghadirkan menghadirkan saksi, yakni empat perempuan yang merupakan para LC karaoke Venesia yang juga menjadi korban dalam kasus ini.

Dalam keterangannya, para korban menyebut salah satu terdakwa bernama Taufiq Triatno yang menjabat manajer marketing operasional Venesia berperan sebagai salah satu orang yang mengkoordinir layanan karaoke, voucher, hingga layanan hubungan badan.

"Para mami yang urusin itu. Taufiq juga (ikut) mengurusi (tamu)," kata salah satu saksi saat menjawab pertanyaan JPU, di PN Tangerang, Kamis (10/6/2021).

Para saksi juga mengakui bahwa Yatim Suarto yang menjabat sebagai General Manager Venesia adalah orang yang bertanggung jawab seluruhnya selama operasional berlangsung. Yatim juga orang yang menerima para LC dalam melamar kerja.

2. Saksi ungkap Venesia programkan pemeriksaan organ kelamin para LC

Ilustrasi Prostitusi (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam keterangannya, salah satu saksi juga menyebut bahwa pihak Venesia memprogramkan pemeriksaan organ kewanitaan para LC setiap dua minggu sekali.

"Saya dengar (ada) pemeriksaan organ kewanitaan (setiap dua Minggu). (Iyah) disediakan (juga) alat kontrasepsi," kata saksi.

Baca Juga: Mami Gisel Hingga General Manajer Jadi Tersangka Kasus Venesia BSD

Berita Terkini Lainnya