Antisipasi Antrean Ambil Bagasi, Ini yang dilakukan Bandara Soetta

- IAS menambah personel ground handling untuk mempercepat loading bagasi
- IAS menambah 62 alat baru untuk 37 bandara di Indonesia
- Ada 5 bandara tersibuk saat Nataru, termasuk Soekarno-Hatta, Bali, Makasar, Medan, dan Surabaya
Tangerang, IDN Times - InJourney Aviation Services (IAS) Group mengantisipasi antrean panjang penumpang saat mengambil bagasi di area conveyor belt, terutama di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pasalnya, lokasi terminal dengan tempat parkir pesawat tidak selalu dekat.
"Karena sebenarnya untuk antrean bagasi lama itu hanya terjadi di Terminal 3 Bandara Soetta saja, di terminal 1 dan 2 serta di bandara lain tidak terjadi," kata Plt Direktur Utama IAS, Danny P Thaharsyah, Kamis (18/12/2025).
1. IAS tambah personel ground handling untuk mempercepat proses loading bagasi

Danny menuturkan, pihaknya berupaya maksimal untuk memastikan terpenuhinya waktu loading bagasi atau firstbag-lastbag (fibag-labag) sesuai aturan Kementerian Perhubungan, yakni 20 menit tas pertama tiba dan 40 menit tas terakhir di conveyor belt.
"Pada November 2025, aturan tersebut terpenuhi 92 persen," kata Danny.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan standar operasional prosedur terkait loading bagasi mulai dari pembongkaran lambung pesawat, hingga pengangkutan ke area conveyor belt.
"Itu kan berhubungan dengan pengangkutan dari atas pesawat ketika mendarat, jadi dari pesawat narrow body, bagasi dipindahkan ke kereta bagasi itu 5 menit, lalu untuk pesawat wide body harus 10 menit,"ungkapnya.
2. IAS menambah 62 alat baru untuk 37 bandara di Indonesia

Bahkan IAS menambahkan kendaraan penunjang ground handling, yakni 62 alat baru yang disebar di 37 bandara. Bila terjadi penundaa yang menyebabkan penumpukan penerbangan, IAS menyiapkan strategi lain, termasuk pengaturan petugas, dan penambahan personel.
"Yakni personel di gedung bandara sebanyak 5.299 orang dan ground support unit (GSI) sebanyak 5.168 unit," ungkapnya.
IAS juga mengandalkan sistem digital CALIS & WARRIOR untuk memperluas kemampuan monitoring dan pengendalian layanan kargo secara real time. Sehingga, seluruh aktivitas di lapangan kini terdokumentasi dengan lebih akurat dan dapat dianalisis untuk mempercepat tindakan korektif.
"Ini memberikan nilai tambah pada reliability operasional, terutama dalam menangani lonjakan layanan penumpang dan kargo pada masa Natal–Tahun Baru,” ujar Danny.
3. Ada 5 bandara tersibuk saat Nataru

Sementara, Veronica H. Sisilia selaku Direktur Komersial InJourney menjelaskan, ada lima bandara di Indonesia yang bakal super sibuk melayani penumpang dan lalu lintas pesawat selama libur Nataru ini.
"Prediksi kami Bandara Soekarno Hatta, Bali, Makasar, Medan dan Surabaya akan hectic,"ujarnya.
Prediksi ini ditunjang dari data Kemenhub, dimana pergerakan selama libur Nataru di 37 bandara di Indonesia akan tumbuh sebanyak 2,7 persen.
"Kami percaya IAS mampu dan sigap untuk mengatasi lonjakan penumpang ini. Tadi kami dengar sudah dipertebal personel, teknologi, hingga penambahan unit ground handling hingga penanganan di toilet-toilet bandara,"katanya.

















