Belah Dua Bukit, Kemen PUPR Buka Daerah Terisolir di Cileuksa Bogor

Dua bukit berhutan yang dibelah untuk jalan utama itu berada di jalan penghubung antara Desa Pasir Madang dengan Desa Cileuksa. Panjang jalur tersebut sekitar 5,6 kilometer, tanpa ada permukiman karena di kanan-kirinya berupa tebing dan jurang.

Jalur baru di atas dua bukit itu memiliki lebar sekitar 8 meter. Jalan pada bukit pertama panjangnya sekitar 700 meter, sedangkan jalan pada bukit kedua memiliki panjang hampir dua kilometer.

Akses baru menuju Desa Cileuksa ini dapat dimanfaatkan untuk pendistribusian logistik sehingga tak perlu lagi repot mengangkutnya dengan helikopter ataupun motor trail yang bermuatan relatif tak banyak.

"Penyaluran logistik sekarang lewat jalur darat. Tapi kalau ada hambatan, helikopter siap diperbantukan lagi untuk mengangkut logistik," kata Ade Yasin.

Sementara itu, Komandan Korem 061/Suryakancana yang menjadi penanggung jawab tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor, Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya mengatakan, bahwa sampai hari ini jalan di dua bukit itu masih pada tahap pengerasan tanah. Hal itu dilakukan untuk mempermudah kendaraan yang lalu-lalang.

"Kita monitor terus kendaraan yang lalu-lalang, supaya (jalannya) tidak rusak. Karena masih proses pengerasan. Mudah-mudahan cuaca terus bersahabat sama kita," tuturnya.

Secara garis besar, desa Cileuksa, kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang terdampak bencana banjir dan longsor 1, Januari lalu. Pasca bencana tersebut, desa di kawasan Taman Gunung Halimun Salak ini menjadi salah satu desa paling terisolir di kabupaten Bogor yang justru lokasinya lebih dekat dengan Provinsi Banten.

Terisolirnya desa tersebut karena semua akses jalan beraspal menuju desa baik dari Jasinga maupun Cigudeg, Bogor hilang di beberapa titiknya akibat longsor. Berdasarkan data terakhir yang didapat IDN Times dalam reportase langsung ke wilayah itu, sebanyak dua orang tewas dan 2.600 orang terisolasi di desa yang terbagi dalam 14 kampung.

Saat itu, akses yang dapat dilewati para relawan atau warga penyintas hanya melalui Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.