Tangerang Selatan, IDN Times- Wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia menyisakan duka sekaligus kesan mendalan bagi kalangan peneliti di lingkup Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Pasalnya, Puspitek itu sendiri merupakan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia dalam pengembangan teknologi yang salah satunya teknologi atom dan nuklir.
Seperti diungkapkan Kepala Badan Atom dan Tenaga Nuklir (Batan) Puspitek, Anhar Riza Antariksawan kepada IDN Times, Kamis (12/9).
Anhar mengungkapkan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia tak lepas dari peran Habibie yang berani menggagas pembentukan satu komplek pusat penelitian yang kini dikenal Puspitek, Serpong.
"BJ Habibie adalah Bapak Iptek Indonesia. Kemajuan iptek Indonesia tidak bisa dipisahkna dari Habibie yang sejak tahun 1978 menjadi Menteri Riset dan Teknologi," kata Anhar.
Anhar menjelaskan, selain secara umum terhadap iptek, Habibie juga punya peranan besar terhadap kemampuan Indonesia dalan teknologi nuklir dan atom.
Hal tersebut dapat dilihat dari dibangunnya Kawasan Nuklir Serpong (KNS) yang di dalamnya beroperasi reaktor nuklir yang sudah aktif selama 30 tahun di Puspiptek Serpong yang digagas olehnya.
"Pak Habibie juga berperan besar dalam mendorong kemajuan ilmu nuklir indonesia," kata Anhar.
Bagi Anhar pembangunan sarana penelitian nuklir dan atom tersebut menunjukkan visi besar Habibie dalam pembangunan sumber daya manusia (Sdm) di bidang nuklir
"Di KNS terdapat berbagai fasilitas kelas dunia untuk mendukung pengembangan industri nuklir di Indonesia. Salah satu fasilitas itu adalah reaktor nuklir serbaguna (RSG) GA. Siwabessy," kata Anhar.
Anhar juga bercerita tentang pertemuan terakhirnya dengan Habibie yang terjadi 4 tahun lalu saat Habibie mengunjungi fasilitas RSG bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan itu Habibie berpesan agar peneliti-peneliti Batan terus semangat demi kemajuan iptek.
"Saya sempat menyambut Pak Habibie saat berkunjung ke KNS sekitar 4 tahun lalu, bersama dengan Presiden RI. Beliau berkunjung ke RSG GA Siwabessy dan mengapresiasi bahwa reaktor yang sudah beroperasi 30 tahun masih dalam kondisi baik. Beliau juga memberi semangat agar kami terus berkarya untuk kemajuan iptek di Indonesia," ungkap Anhar.