Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kekeringan Mulai Mengancam, Petani Lebak Pakai Pompa Air

Petani di Lebak (ANTARA/Mansyur)
Petani di Lebak (ANTARA/Mansyur)
Intinya sih...
  • Petani Lebak menggunakan pompa air untuk mengairi pertanaman padi yang terancam kekeringan
  • Pompa air merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Lebak dan digunakan untuk memastikan pasokan air selama musim kemarau
  • Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menyiapkan pompa air dan irigasi berdasarkan prakiraan BMKG tentang musim kemarau Juni-Agustus 2025

Lebak, IDN Times - Memasuki musim kemarau, kekeringan mulai mengancam lahan pertanian di Lebak. Sejumlah petani di sana pun mengantisipasi ancaman kekeringan itu dengan memakai pompa air untuk mengairi areal pertanaman padi karena mulai terancam kekeringan.

"Kami terpaksa memakai pompa air karena areal persawahan mulai terancam kekeringan," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah Kabupaten Lebak, Ruhiana, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (8/6/2025).

Dengan menyedot air bawah tanah memakai pompa itu, para petani bisa mengalirkan pasokan air seluas 50 hektare.

1. Jika padi subur, petani bisa panen awal Agustus 2025

antarafoto-target-penanaman-padi-di-jawa-tengah-1747626470.jpg
ANTARA FOTO

Pompa air yang digunakan para petani merupakan bantuan Dinas Pertanian Lebak. Air kemudian digunakan untuk mengairi lahan padi setelah tanam agar tumbuh subur. Menurut Ruhiana, jika tanaman padi itu tumbuh subur-- dengan adanya pasokan air pompa-- petani bisa panen pada awal Agustus mendatang.

Petani lainnya, Misbah (55) mengatakan pihaknya kini menggunakan pompa air dengan menyedot air irigasi yang kondisi debit airnya mulai berkurang akibat memasuki musim kemarau. Diperkirakan seluas 50 hektare persawahan di sini yang rata-rata usia tanam 30-40 hari setelah tanam, terancam kekeringan. dia pun mengaku bersyukur dengan adanya pompa air tersebut.

"(Karena) tanaman padi yang terancam kekeringan, masih bisa diselamatkan dengan pompa air itu," katanya.

2. BMKG memprediksi, kemarau terjadi pada Juni-Agustus 2025

Petani di Lebak (ANTARA/Mansyur)
Petani di Lebak (ANTARA/Mansyur)

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pemerintah daerah sudah menyiapkan pompa air dan pompa irigasi untuk memenuhi ketersediaan pasokan air ketika musim kemarau. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau terjadi bulan Juni sampai Agustus 2025.

"Kami minta kelompok tani jika areal persawahannya itu terancam kekeringan segera melaporkan kepada petugas penyuluh lapang (PPL) untuk mendapatkan pompa air sehingga bisa menyedot air bawah tanah maupun saluran irigasi atau aliran sungai," katanya.

Menurut dia, pihaknya saat ini belum menerima laporan adanya areal persawahan yang mengalami kekeringan. Para petani, menurut dia, masih bisa menangani untuk ketersediaan pasokan air agar tanaman padi tumbuh subur.

"Kami berharap percepatan tanam padi pada Mei 2025 lalu seluas 30 ribu hektare bisa dipanen pada Agustus mendatang," kata Deni.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us