Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8.799 Keluarga di Kota Serang Miskin Ekstrem

Ilustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Serang, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang mencatat 8.799 keluarga di Kota Serang masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrem. Ribuan keluarga yang berada di garis kemiskinan paling rendah itu tersebar di seluruh kecamatan Ibu Kota Banten.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Toyalis, mengataka, mereka merupakan keluarga yang masuk dalam kategori desil 1 atau kelompok 10 persen masyarakat yang paling rendah kesejahteraan hidupnya.

"Itu paling rendah tingkat kesejahteraannya secara nasional," kata Toyalis, Rabu (13/9/2023).

1. Rendahnya pemasukan dan sulitnya lapangan pekerjaan di Kota Serang

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Toyalis, tingginya angka kemiskinan di Kota Serang dipengaruhi oleh rendahnya pendapatan yang dimiliki masyarakat. Tak hanya itu, sulitnya lapangan pekerjaan di Kota Serang menjadi faktor masyarakat masih mengalami kesulitan dibidang ekonomi.

“Faktornya tidak punya pemasukan atau tidak punya penghasilan lantaran tidak punya kerjaan. Walaupun ada, hanya cukup untuk makan saja,” katanya.

2. Angka keluarga miskin ekstrem terbanyak berada di Kecamatan Taktakan

Ilustrasi warga miskin (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Toyalis mengaku akan segera melakukan verifikasi data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terkait kemiskinan ekstrem tersebut.

“Nanti kita lakukan validasi dan verifikasi mana yang miskin ekstrem, mana yang tidak ekstrem. Tapi kita sudah petakan,” katanya.

Berdasarkan data Kemenko PMK, sebanyak 8.799 keluarga di Kota Serang masuk dalam kategori miskin ekstrem, dan paling banyak terdapat di Kecamatan Taktakan yakni 2.000 kepala keluarga (KK).

Disusul terbanyak kedua di Kecamatan Kasemen 1.600 KK, Curug 1.500 KK, Serang 1.300 KK, Walantaka 1.200 KK, dan Kecamatan Cipocok 1.000 KK.

Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kota Serang, kata Toyalis, diperlukan kerja sama yang dibangun antara masing-masing prganisasi perangkat daerah (OPD).

"Tapi jika tidak punya pekerjaan, maka itu harus disiapkan lapangan pekerjaannya dan dengan cara kerja sama," katanya.

3. DPRD desak Pemkot Serang serius tangani masalah miskin ekstrem

Warga memperlihatkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras. YBM BRILian membagikan 50 kartu ATM Beras kepada masyarakat miskin guna mengambil beras sebanyak 3 kilogram per minggu selama satu tahun. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU)

Menyikapi tingginya angka keluarga miskin ekstrem tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Muhtar Ependi, mengaku prihatin. Terlebih masa jabatan Wali Kota Serang, Syafrudin; dan Wakil Wali Kota, Subadri Ushuludin, berakhir pada akhir tahun ini.

"Lima tahun kepemimpinan Syafrudin-Subadri, angka kemiskinan ekstrem masih tinggi, ini akan menjadi tugas berat pj (penjabat) wali kota siapa pun orangnya," katanya.

Ia meminta Pemkot Serang harus menyikapi secara serius dalam menangani masalah kemiskinan. Penuntasan angka kemiskinan di Kota Serang diperlukan komitmen, serta sinergitas yang dibangun oleh pemerintah daerah dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.

"Ini harus disikapi serius, dan kami akan coba komunikasi dengan dinas terkait. Jangan sampai adanya bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah kepada masyarakat tidak tepat sasaran," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Irma Yudistirani
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us