294.862 Balita di Banten Alami Stunting, Tertinggi Ada di Pandeglang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) mencatat, Provinsi Banten menempati posisi lima besar daerah dengan angka balita stunting tertinggi se-Indonesia. Sebanyak 294.862 balita di tanah Jawara menderita stunting atau kekerdilan.
"Angka stunting Banten masih cukup tinggi. Tahun 2021, hasil dari survei di angka 24,5 persen sedangkan target nasional 24,4 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti saat dikonfirmasi, Selasa (26/7/2022).
1. Kasus balita stunting tertinggi Banten, ada di Pandeglang
Disampaikan Ati, tertinggi kasus stunting di tanah Jawara berada di Kabupaten Pandeglang, yakni 37,8 persen. Oleh karenanya, daerah yang memiliki julukan Kota Badak itu menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi Banten.
"Tertinggi masih Kabupaten Pandeglang di Banten," katanya.
2. Penyebab masih tingginya angka stunting
Ati menjelaskan stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya stunting ialah tingkat ekonomi rendah.
"Rendahnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi juga jadi faktor penyebab stunting," katanya.
3. Langkah yang akan dilakukan Pemprov Banten
Lanjut Ati, pihaknya akan melakukan dua langkah intervensi, pertama intervensi sensitif untuk memastikan ketersediaan saranan air bersih, jamban, dan pangan. Hal ini memerlukan kerja sama lintas sektor mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga desa.
Kemudian, untuk intervensi spesifik, pihaknya akan meningkatkan pemberian vitamin, tablet tambahan darah pada ibu hamil, pemberian zink dan vitamin A kepada anak.
"Provinsi Banten sedang berusaha keras semoga di tahun berikutnya angka stunting kita bisa turun," katanya.
Baca Juga: Pemkab Pandeglang Terima 100 Dosis Vaksin PMK