Harga Pakan Ayam Mahal, Gubernur Banten Minta Petani Tanam Jagung  

Harga pakan ayam tinggi menyebabkan harga telur ayam meroket

Serang, IDN Times - Harga pakan ternak ayam petelur seperti jagung naik drastis hingga berdampak pada harga telur. Penjabat Gubernur Banten Al Muktanar pun meminta petani di wilayahnya untuk menanam jagung.

Diketahui, pakan ayam yang mahal menyebabkan harga telur meroket akhir-akhir ini. Dari informasi yang dihimpun bahan baku pakan ternak saat ini berada di harga Rp6 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram (kg), naik dibanding sebelumnya yang dipatok seharga Rp 5.000-an per kg.

Baca Juga: Jorok, 6 Daerah di Banten Belum Terbebas dari BAB Sembarangan

1. Petani harus memanfaatkan kondisi saat ini

Harga Pakan Ayam Mahal, Gubernur Banten Minta Petani Tanam Jagung  Ilustrasi panen jagung (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Menurut Al Muktabar, kenaikan harga pakan ternak ayam ini bisa dimanfaatkan oleh petani di Provinsi Banten untuk menanam jagung. Sebab, dinilai bisa menggiatkan roda ekonomi agro.

"Para petani untuk bisa melihat sisi ini yang menguntukan. Karena jagung melihat harga hari ini keekonomiannya," kata Al Muktabar, Rabu (31/5/2023).

2. BUMD ABM harus ambil peran dalam situasi ini

Harga Pakan Ayam Mahal, Gubernur Banten Minta Petani Tanam Jagung  Panen jagung di Ciamis (dok. Kementerian Pertanian)

Kemudian, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten itu juga mendorong PT Agrobisnis Banten Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Banten bisa mengambil peran di tengah situasi ini.

"BUMD Agro memungkinkan untuk memulai tahapan hulu, menengah dan hilir. Kami minta BUMD kerja sama dengan daerah penghasil," katanya.

3. Upaya itu dinilai bisa menekan harga pakan ayam

Harga Pakan Ayam Mahal, Gubernur Banten Minta Petani Tanam Jagung  Telur ayam yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain bisa dimanfaatkan dari sisi ekonomis, penanaman secara masif oleh petani lokal di Banten ini dinilai mampu menekan mahalnya harga pakan ayam peternakan.

"Kita juga siap memberikan subsidi (biaya) transporatsi (pengiriman pakan) dari BTT (biaya tak terduga) APBD Banten," katanya.

Baca Juga: Banten Daerah Peringkat ke-6 Terbanyak Kasus Sifilis

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya