Kapal Klotok, Satu-satunya Alat Transportasi ke Ujung Kulon  

Disebut aman dan belum ada peristiwa laka laut

Serang, IDN Times - Perahu yang terbuat dari kayu menjadi satu-satunya alat transportasi penyeberangan ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kabupaten Pandeglang. atau Moda yang mirip dengan perahu nelayan itu dikenal warga setempat sebagai kapal klotok. 

Dari Pelabuhan Sumur, kamu perlu menggunakan alat transportasi ini sekitar tiga jam untuk sampai ke tempat yang merupakan habitat Badak bercula satu tersebut atau pulau-pulau di sekitarnya.

Salah satu pulau di sekitar TNUK adalah Pulau Peucang.  Meski menaiki perahu kayu, perjalanan kamu ke dermaga Pulau Peucang disebut aman.

"(Kapal-kapal) sudah memenuhi standar sudah aman," kata Iyus, salah satu kapten kapal kepada IDN Times, Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: Wisata Pulau Peucang: Harga Tiket, Rute, Penginapan

1. Sebelum berangkat, kapten memastikan dulu apakah cuaca aman untuk berlayar atau tidak

Kapal Klotok, Satu-satunya Alat Transportasi ke Ujung Kulon  Kapal klotok (Dok. IDN Times/Yandi

Kendati demikian, setiap hendak melakukan perjalanan para kru kapal terlebih dahulu memastikan cuaca di semenanjung Ujung Kulon yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia itu, baik. Hal itu menjadi patokan pelayaran para kapal-kapal pengangkut wisatawan.

"Kita juga intinya punya patokan kalau cuaca buruk, gak bisa memaksakan juga. Kalau saat ini musim lagi kacau cuaca tidak menentu.  Makanya perlu perhitungan matang," katanya.

2. Belum pernah ada kecelakaan laut

Kapal Klotok, Satu-satunya Alat Transportasi ke Ujung Kulon  Kapal klotok (Dok. IDN Times/Yandi

Dengan berbekal pengalaman para nakhoda kapal di Pelabuhan Sumur tersebut, dia mengatakan, hingga saat ini belum ada peristiwa kecelakaan laut yang menimpa wisatawan di TNUK.

Sebab, setiap perjalanan para kru kapal selalu memastikan keamanan pelayaran. Setiap penumpang kapal pun dibekali pelampung untuk keamanan. "Belum pernah (ada kecelakaan laut) kalau itu sejauh ini," katanya.

Selain mengangkut wisatawan ke Pulau Peucang, kapal-kapal ini pula digunakan untuk transportasi umum para peziarah ke wisata religi Sangiang Sirah masih di sekitar kawasan TNUK.

3. Naik kapal klotok ke Peucang, wisatawan: deg-degan

Kapal Klotok, Satu-satunya Alat Transportasi ke Ujung Kulon  Kapal klotok (Dok. IDN Times/Yandi

Salah satu wisatawan, Ita, menyebut pengalaman naik kapal klotok membuatnya deg-degan. Ita bersama satu rombongan, naik kapal klotok ke Pulau Peucang pada Agustus 2020. 

"Ada satu titik di tengah perjalanan itu, di mana gelombangnya tinggi sehingga terasa sekali guncangannya," kata warga Bogor ini. Beberapa peserta dalam rombongan, kata dia, sampai mabuk laut. 

"Saat itu, kepikiran sih, ini kapal kayu aman gak ya melewati gelombang sekuat ini?" kata dia. Ada beberapa teman dalam rombongan itu kemudian menanyakan ke kapten kapal mengenai keamanan moda transportasi itu. 

Kapten kapal, kata Ita, lantas menyebut, semua aman. Gelombang tinggi memang biasa terjadi di titik tersebut karena ada pertemuan arus. 

"Pulang pergi ke Peucang itu, pakai kapal klotok. Aman sih," tambah Ita, lagi. Informasi yang dia terima, moda transportasi laut menuju Peucang dan Sumur memang hanya kapal klotok itu sehingga dia dan rombongan tak ada pilihan lain. 

Wisatawan lainnya, Ima mengatakan, gelombang besar di perjalanan Sumur-Peucang itu terasa karena rombongan menggunakan kapal kecil. Ima lantas membandingkan pengalamannya naik kapal besar dengan kapal klotok. "Kapal kecil lebih berasa banget ombaknya," kata dia. 

Karena naik kapal kecil, Ima tak menampik rasa was-was ketika naik kapal klotok. Dia sempat memikirkan risiko human error hingga kemungkinan kapal kecil itu tenggelam setelah dihantam gelombang besar. "Lebih banyak risikonya sih," kata dia. 

Baca Juga: 8 Hewan Dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya