Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tumbler Hilang, dari Viral Hingga Karangan Bunga di Stasiun Rawa Buntu

Penumpang KRL Anita dan suami Alvin meminta maaf/ Instagram
Penumpang KRL Anita dan suami Alvin meminta maaf/ Instagram (@alvinharris S on)
Intinya sih...
  • Polemik hilangnya tumbler TUKU di KRL Jabodetabek viral di media sosial
  • Penumpang curhat kehilangan tumbler dan menolak ganti rugi dari petugas, memicu pemecatan petugas keamanan
  • Warganet protes dan kirim karangan bunga ke stasiun, KAI bantah pemecatan petugas
  • Polemik viral dari unggahan di akun Threads @anitadewl
  • Petugas PS ikut membuat utasan penjelasan mengenai upayanya untuk bertanggung jawab
  • Warganet mengkirim karangan bunga ke Stasiun Rawa Buntu, minta Argi kembali dipekerjakan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Polemik hilangnya botol minum atau tumbler TUKU berwarna biru di dalam Kereta Commuter Line Jabodetabek hingga kini masih bergulir. Meski pasangan suami-istri, yakni Anita Dewi dengan akun Threads @anitadewl dan Alvin dengan akun Threads @alvnhrrs, sebagai pemilik tumbler tersebut telah meminta maaf, netizen masih gaduh.

Salah satu isu yang menjadi pembahasan di media sosial setelah kasus tumbler itu viral adalah kejelasan petugas KAI yang sempat dipecat. Netizen menuntut agar pekerjaan pegawai KAI itu dikembalikan.

Lalu, seperti apa rangkaiannya hingga berujung permintaan maaf dari keduanya?

1. Polemik viral dari unggahan di akun Threads @anitadewl

KRL Commuter Line (commons.wikimedia.org/Davee Jonesey)
KRL Commuter Line (commons.wikimedia.org/Davee Jonesey)

Polemik tersebut berawal dari sebuah utasan di media sosial Threads yang berisi curhatan penumpang KRL tentang kehilangan sebuah tumbler. Dalam unggahannya, penumpang tersebut menceritakan bahwa tumbler miliknya hilang saat berada di dalam KRL, dan salah satu petugas keamanan (security) diduga ikut bertanggung jawab.

Yang membuat utasan ini ramai dibahas adalah sikap penumpang yang menolak menerima ganti rugi dari pihak security yang berujung pada pemecatan petugas keamanan tersebut.

Awalnya, penumpang tersebut membuat utasan yang ditujukan pada KAI di media sosial.

"TUMBLER TUKU-ku GONE ATAS KE-TIDAK TANGGUNG JAWAB PETUGAS PT ΚΑΙ @commuterline Jadi ceritanya gini. Disclaimer aku minta maaf juga sebelumnya karna faktor lupa jadi ketinggalan coolerbag-ku di bagasi kereta," tulisnya dikutip akun @anitadewi, Kamis (27/11/2025).

Menurut penjelasan penumpang, kejadian bermula pada Senin malam saat ia pulang kerja menggunakan KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung sekitar pukul 19.00 WIB. Ia turun di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan (Tangsel) sekitar pukul 19.40 WIB.

"Setelah turun aku baru tersadar cooler bag ku tertinggal di bagasi commuter line. Aku langsung lapor petugas (seragam security), aku menjelaskan keberadaan cooler bag-ku itu di gerbong khusus wanita,” tulisnya dalam utasan.

Petugas keamanan yang berjaga langsung menindaklanjuti laporan tersebut dan meminta nomor telepon yang bisa dihubungi. Tak lama kemudian, petugas mengabarkan bahwa cooler bag miliknya sudah ditemukan lengkap beserta isi, dan mengirimkan foto sebagai bukti.

Namun barang tersebut tidak bisa dikirim kembali ke Stasiun Rawa Buntu, sehingga penumpang harus mengambilnya keesokan hari di Stasiun Rangkasbitung.

Keesokan harinya, penumpang itu bersama suaminya menuju Stasiun Rangkasbitung untuk mengambil cooler bag tersebut.

“Sesampainya di sana, singkat cerita aku sudah terima cooler bag-ku. Dan… jeng-jeng, shock berat pas dibuka kok ada yang hilang! Tumbler Tuku-ku tidak ada.”

Ia kemudian menanyakan keberadaan tumbler tersebut kepada petugas stasiun. Namun petugas mengaku tidak mengetahui karena tidak melakukan pengecekan detail saat serah terima barang.

“PS di sana tidak mengetahui di mana tumbler Tuku itu, dan PS jujur kalau dia tidak mengecek saat serah terima dengan security Walka saat itu.”

Ia dan suaminya bahkan mendatangi ruangan Walka, namun tumbler tetap tidak ditemukan.

2. Petugas PS ikut membuat utasan penjelasan mengenai upayanya untuk bertanggung jawab

Argi
Utasan diduga security KRL berisi tanggungjawab/x @argi_bdys

Usai utas tersebut viral, muncul sebuah akun Threads @argi_bdys yang diketahui merupakan PS yang menerima cooler bag milik Anita. Dia bekerja di Stasiun Rangkasbitung.

Dalam utasnya, ia mengatakan bahwa dia terancam diberhentikan dari pekerjaannya di KAI lantaran unggahan soal tumbler tersebut. Bahkan, ia menyertakan tangkapan layar pesan WhatsApp diduga dengan suami Anita, Alvin mengenai usaha dia yang telah berupaya maksimal untuk bertanggung jawab dan ingin mengganti tumbler berwarna biru tersebut.

Bahkan, Argi sempat memberitahukan bahwa pembukaan CCTV di kawasan stasiun harus melalui prosedur pelaporan ke pihak kepolisian. Namun, Alvin tak merespons mengenai ajakan untuk melaporkan ke kepolisian.

"Assalamualaikum pak. Sekarang pekerjaan saya di ujung tanduk (diberhentikan) karena bapak/istri bapak posting di salah satu media sosial,” tulis Argi.

“Demi Allah pak bukan saya yang ambil tumbler tersebut… Dampaknya sangat besar pak. Saya hanya seorang petugas pelayanan pak di kai. Bapak sudah menghilangkan satu satunya sumber pendapatan saya. Apakah kebijakan saya kepada bapak untuk siap mengganti Tumbler yang hilang masih kurang?" tulisnya.

3. Warganet mengkirim karangan bunga ke Stasiun Rawa Buntu, minta Argi kembali dipekerjakan

Karangan bunga
Karangan bunga di Stasiun Rawa Buntu (dok. Istimewa)

Lantaran utas petugas PS tersebut, warganet menyayangkan atas pemilik tumbler yang tidak mengedepankan musyawarah secara langsung, namun membuat utas di Threads hingga menimbulkan seseorang kehilangan pekerjaannya. Posting-an Anita pun kembali ramai dengan protes dan hujatan dari warganet.

Bahkan, warganet juga menyayangkan PT KAI yang memecah pegawainya tanpa proses investasi terlebih dahulu. Aksi protes kepada PT KAI juga bahkan dituangkan dalam sebuah karangan bunga yang dikirim ke Stasiun Rawa Buntu, tempat Anita kehilangan tumblernya.

"Kembalikan Pekerjaan Argi, jangan penat Argi, Argi sudah jujur & bertanggungjawab, buka CCTV untuk bersihkan nama baik Argi Pengguna KRL Commuter Line," tulis warganet di karangan bunga tersebut.

4. KAI membantah memberhentikan Argi

WhatsApp Image 2025-10-15 at 10.23.19.jpeg
Potret rangkaian KRL buatan perusahaan China CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. (Dok. KAI Commuter)

Usai digeruduk warganet, PT KAI Commuter menyampaikan pernyataan resmi terkait kasus tumbler tertinggal yang berujung pemecatan pegawai dan viral di media sosial. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda membantah adanya pemecatan pegawai seperti isu yang beredar.

Menurut Karina, memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan.

"Kami perlu melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya. Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner," ujar Karina dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (27/11/2025).

Karina menambahkan, seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk menjalankan SOP dengan baik agar pelayanan kepada pengguna tetap terjaga.

Karina juga menegaskan, tidak ada pemberhentian terhadap petugas front liner seperti yang ramai dibahas di media sosial. “Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi,” kata dia.

Karina mengatakan, KAI Commuter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya.

"Kami mengingatkan kembali bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam commuter line merupakan tanggung jawab pengguna. Oleh karena itu, kami mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik," tutur Karina.

Lebih lanjut Karina menjelaskan, setiap stasiun memiliki layanan lost and found. Barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas. Jika tidak diambil dalam kurun waktu tertentu di stasiun tujuan akhir, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lebih lanjut.

Pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun, pada prinsipnya, Karina mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal.

“Barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan,” kata Karina.

5. Anita dipecat dari perusahaan, sedangkan tempat Alvin bekerja juga angkat bicara

WhatsApp Image 2025-10-15 at 10.23.18 (1).jpeg
Potret rangkaian KRL buatan perusahaan China CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. (Dok. KAI Commuter)

Polemik tersebut pun terus bergejolak dan menyebar hingga ke perusahaan tempat Anita bekerja, yakni Daidan Utama Pialang Asuransi. Warganet pun ramai-ramai ikut menggeruduk media sosial @daidanutamapialangasuransi. Perusahaan tersebut pun akhirnya bersuara di media sosial resminya di mana, diputuskan pemecatan terhadap Anita usai pihak perusahaan melakukan proses investigasi.

"Dan mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami ingin menginformasikan bahwa per tanggal 27 November 2025 yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kami," tulis keterangan tersebut, Kamis (27/11/2025).

Perusahan tersebut juga menyampaikan keprihatinannya atas pemutusan hubungan kerja yang dialami oleh security KRL gara-gara tumbler hilang tersebut. Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan bukti dan keterangan untuk memberikan sanksi.

"Tindakan yang digambarkan dilakukan oleh karyawan kami tersebut adalah tindakan yang tidak merepresentasikan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan kami secara keseluruhan," kata dia.

Sementara, Roemah Koffie, tempat Alvin bekerja juga bersuara. Namun, manajemen Roemah Koffie hanya mendatangi PT KAI untuk memberi keterangan.

Pasalnya, akun media sosial Instagram @Roemah Koffie dibanjiri komentar warganet. Menanggapi insiden tersebut, manajemen Roemah Koffie melakukan kunjungan resmi ke kantor PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI).

"Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka membangun dialog positif menanggapi percakapan publik yang sedang berkembang di media sosial beberapa waktu terakhir," kata General Manager Roemah Koffie, Kun Witarso, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).

Kun menegaskan, peristiwa tersebut terjadi di lingkup individu dan tidak berkaitan dengan lingkup operasional Roemah Koffie.

Namun demikian, nama Roemah Koffie terseret dalam percakapan publik karena pihak yang bersangkutan memiliki hubungan keluarga dengan salah satu anggota tim Roemah Koffie," tulisnya.

Kun menekankan, perusahaan tidak memiliki keterlibatan dalam insiden tersebut serta menghormati sepenuhnya kewenangan internal PT KCI atas seluruh keputusan dan proses yang berkaitan dengan karyawan PT KCI. "Termasuk di dalamnya klarifikasi resmi bahwa petugas yang terkait tetap berstatus sebagai karyawan dan sedang menjalani proses internal sesuai prosedur yang berlaku," kata dia.

Di sisi lain, Roemah Koffie memastikan, fokus perusahaan saat ini adalah melakukan pembenahan di sisi internal, terutama penguatan nilai empati, rasa hormat, serta etika bersikap di ruang publik bagi seluruh anggota tim agar setiap tindakan individu dapat selalu mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung perusahaan.

"Kami datang dengan niat bersilaturahmi dan menjernihkan berbagai kabar yang simpang siur, bukan untuk mencari siapa yang benar atau salah. Bagi kami, yang terpenting adalah menjaga hubungan baik dengan PT KCI dan memastikan langkah kami ke depan selaras dengan kebenaran, kebaikan, serta rasa hormat kepada semua pihak," ujar dia.

6. Anita dan Alvin akhirnya kembali muncul ke media sosial untuk meminta maaf

WhatsApp Image 2025-10-15 at 10.23.18 (1).jpeg
Potret rangkaian KRL buatan perusahaan China CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. (Dok. KAI Commuter)

Usai kasus tumbler tertinggal di KRL viral dan menjadi perbincangan luas di media sosial, penumpang bernama Anita dan suaminya, Alvin, akhirnya angkat bicara. Melalui video yang mereka unggah di akun media sosial pribadi, keduanya menyampaikan permintaan maaf kepada petugas keamanan KRL yakni Argi yang terancam dipecat.

Dalam video itu, Alvin menegaskan, berbagai pemberitaan yang beredar beberapa hari terakhir benar-benar berdampak pada banyak pihak.

“Kami berdua ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada Saudara Argi dan semua pihak yang dirugikan atas ucapan maupun perbuatan kami,” kata Alvin di Instagram @Alvinharris S, Kamis (27/11/2025).

Sementara itu, Anita mengakui bahwa cara mereka menyikapi kejadian tersebut tidak bijak. Dia menyesal karena sikap mereka menimbulkan keresahan dan melukai banyak orang. “Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami agar lebih berhati-hati ke depannya. Dari lubuk hati yang paling dalam, kami meminta maaf sebesar-besarnya,” ujar Anita.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

KUB Rampung, Bank Jatim Resmi Jadi Induk Anak Banten

28 Nov 2025, 17:40 WIBNews